ARTI PERTEMANAN

Beberapa waktu yang lalu, mas Kstiawan, pemilik blog Nakusan Bali Technology, dalam rangka ulang tahun blognya yang pertama, memberikan award kepada para blogger yang sering berkunjung dan meramaikan blog-nya. Saya termasuk salah satu yang mendapat kehormatan untuk menerimanya.

Award dari Nakusan Bali Technology

Pemberian award tersebut menunjukkan penghargaan yang tinggi mas Kstiawan terhadap pertemanan, dan untuk itu saya mengucapkan banyak terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya, sekaligus mengucapkan selamat ulang tahun untuk blog Nakusan Bali Technology.

Mungkin tidak ada satu orangpun di dunia ini yang tidak mempunyai teman. Perkembangan social networking menyebabkan seolah dunia tanpa batas, sehingga memungkinkan seseorang mempunyai teman dengan jumlah yang tidak terbatas. Kemajuan social networking telah membuat pergeseran terminologi teman. Teman tidak lagi orang yang secari riil berada di sekitar kita, dan bisa memberikan bantuan secara langsung ketika kita mengalami kesusahan, serta ikut merayakan kesuksesan yang kita dapat. Seseorang kini dapat mempunyai teman bahkan yang tidak pernah ditemuinya dan dikenalnya secara personal.

Postingan ini tidak membahas terminologi teman pada dunia yang tanpa batas, dan hanya ingin berbagi bahwa sangat berari bagi kita untuk mempunyai banyak teman. Ada sebuah buku yang pernah saya baca tapi lupa judulnya, yang menulis sebuah kisah yang diceritakan oleh Skipp Ross (jutawan dari Michigan) tentang seorang penulis buku yang sempat melakukan survey terhadap 4000 orang yang dalam kondisi menjelang ajal.  Sang penulis buku tersebut ingin mengetahui apa sebetulnya harapan setiap orang andaikata mereka diberi kesempatan untuk mengulangi hidupnya sekali lagi. Hasilnya sungguh menarik. Tidak ada satupun dari orang-orang tersebut  yang menjawab "saya ingin memiliki jabatan yang lebih tinggi", atau "saya ingin mempunyai rumah yang lebih besar", atau "saya ingin memiliki mobil yang lebih bagus". Jawaban dari responden hampir mirip satu sama lain, yaitu "ingin memiliki waktu yang lebih banyak bersama keluarga, dan ingin mempunyai hubungan baik, dengan lebih banyak orang".

Cerita di atas memberikan pemahaman kepada kita betapa berartinya mempunyai banyak teman, bagian sebagian besar orang di dunia ini. Sebagai makhluk sosial, maka manusia tidak dapat hidup sendiri, tetapi saling membutuhkan dengan orang lain. Islampun mengajarkan bahwa silaturahmi dapat membuka pintu rizqi. Seorang teman yang mungkin sekarang belum kita butuhkan atau membutuhkan kita, belum tentu besok sama keadaanya. Mungkin suatu saat saya di Bali dan bingung mencari objek wisata yang menarik, saya akan membutuhkan mas Kstiawan. Atau barangkali, suatu saat ingin berjualan ubi cilembu, saya dapat menghubungi kang Hadi. Atau barangkali lagi, suatu saat kita bingung memasak suatu bahan makanan yang kebetulan kita punyai, maka kita bisa menghubungi mas Dede.

Kesimpulan dari uraian di atas adalah marilah kita perbanyak teman, karena teman adalah asset bagi kita. Mungkin pada suatu saat kita akan membutuhkan mereka, atau kita dibutuhkan mereka. Percayalah, membantu teman akan mendatangkan kebahagiaan bagi kita, memberikan keyakinan bahwa kita berharga bagi teman.

 

Categories: INSPIRASI