Rabu, 01 Januari 2014

APAKAH KECERDASAN DAN KREATIVITAS DITURUNKAN ?

Di penghujung tahun 2013, mas Budi Sinichi membuat sebuah artikel ringan tapi cukup menarik yaitu tentang komentar dan blogwalking yang tertunda. Salah satu isi dari tulisan tersebut adalah mengenai komentar kah Zachflazz pada postingan mas Budi sebelumnya yang berjudul cara setting IP di Windows 7, yang menyatakan : "Cak Bud, nek nggawe posting mbok ya sing nggawe aku mudheng, ra marahi edan kaya ngene iki. Huhh!" Mas Budi Sinichi pun menyatakan bahwa komentar kang Zach itu jangan dipercaya, karena kang Zach itu pinter, dilihat dari cerita Agree dan Arien yang berprestasi. Asumsinya anak cerdas itu dimulai dari orang tua yang cerdas. Sayapun sempat berkomentar "Pokoke top markotop deh kang Zachflazz ...", walaupun kemudian ada sanggahan dari kang Zach.

APAKAH KECERDASAN DAN KREATIVITAS DITURUNKAN ?

Asumsi yang mas budi sajikan tadi, menurut saya berdasar dan tidak ngawur. Sebuah buku yang pernah saya baca ada suatu teori yang disebut teori hereditas. Teori hereditas atau nativisme pertama kali dipelopori oleh Schopenhauer, yang menyatakan bahwa manusia lahir sudah membawa potensi-potensi tertentu. Para ahli psikologi Loehlin, Lindzey dan Spuhler berpendapat bahwa taraf intelegensi 75 - 80% merupakan warisan atau faktor keturunan.
Hal yang dekat dengan kecerdasan atau intelegensi adalah kreativitas dan keberbakatan. Pada kedua hal tersebut, saya juga melihat Agree dan Arien juga saya nilai kreatif dan berbakat ditunjukkan dari sederet prestasinya dalam hal seni lukis dan musik. Apakah faktor hereditas juga berpengaruh terhadap kreativitas ? Jawabannya adalah cukup besar pengaruhnya, walaupun lingkungan juga berpengaruh cukup besar.
Ini mengacu pada hasil penelitian Dacey (1989) di Inggris yang meneliti karakteristik keluarga yang kreatif. Sampelnya adalah 56 remaja, anak dari orang tua yang didentifikasi kreatif, dan 20 remaja yang dinilai sekolah termasuk anak yang kreatif. Hasilnya, dalam keluarga yang dipilih karena salah seorang dari orang tuanya dinilai kreatif, lebih dari separo anak mereka juga di atas rata-rata kreativitasnya.
Jadi, rasanya tidak berlebihan kalau saya mengangkat guru pada kang Zachflazz. Seperti mas Budi, ada beberapa postingan saya terinspirasi dari postingan dan komentar kang Zachflazz pada saat blogwalking, seperti postingan saya yang berjudul : Zachflazz Syndrom(Baca : Menilai Kualitas Hidup).
 

Berbagi Informasi
Berbagi Informasi Updated at: Rabu, Januari 01, 2014

54 komentar:

  1. Pertamax dulu ya mas hehe :)
    Ternyata itu ya maksud kecerdasan dan kreativitas. Terima kasi ya dan selamat tahun baru mas rizki :)

    BalasHapus
  2. iya biasanya seperti itu mas. Kalau bapak ibu nya pinter, cerdas, dll besar kemungkinan menurun pada anak nya. Namanya juga satu produk hehehe :D Tapi tidak semua nya seperti itu :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Apalagi produk import kang hahaha, yang pasti semua tergantung dari bagaimana perang serta orang tua dalam mendidik anaknya kang (sotoy sedikit) :)

      Hapus
  3. Kalau menurut saya orang yang cerdas itu pasti kreatif, apa yang di lihat dan dengar dapat di kembangkan melalui kreatifitasnya. Karena ada banyak juga dari ketruan orang yang kurang, memiliki anak yang cerdas dan sebaliknya juga seperti itu. he,, he,, he,,,,

    Salam,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Antara intelegensi dan kreativitas memang erat hubungannya, tapi bukan berarti orang cerdas pasti kreatif. Kalau intelegensi itu kemampuan untuk melihat hubungan yang relevan diantara obyek-obyek atau gagasan-gagasan, serta kemampuan untuk menerapkan hubungan-hubungan ini ke dalam situasi-situasi baru yang serupa. Jadi ada proses untuk menghubungkan informasi untuk memahami suatu informasi yang serupa. Kalau kreativitas itu proses berpikir untuk menghasilkan gagasan-gagasan yang baru dan berguna atau new ideas and useful. Jadi dilihat tingkat orisinalitasnya.

      Hapus
  4. Nah kalau sy memahami kecerdasan dan kreativitas berbeda dari Pak Indra..

    Orang kreatif justru yg pastinya sudah cerdas, karena kecerdasan kadang terkesan individualistik.. Tp sbelumx perlu jg sih kita memberi pola pembeda karna kecerdasan jg macem2..

    Tapi setuju kalau kecerdasan dan kreativitas itu ada faktor genetik jg..

    #Nyambung gak sih komen nya, maaf yah Kang..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau menurut saya memang saling terkait dan ada hubungan yang erat, tetapi tidak mutlak dan memang benar bahwa kecerdasan itu macam2 dan banyak teori untuk menggolongkannya, ada intelegensi bahasa, matematika logika, ruang, musik, gerak tubuh, intrapersonal dan interpersonal

      Hapus
  5. saya percaya juga mas kalo mas Zach itu pinter kaya anaknya, la wong arieen-nya pinter kaya gitu kok...

    tapi menurut Howard Gardner itu kan kecerdasan macam-macam mas....bisa jadi ia pinter melukis, tapi belum tentu nyambung kalo utak atik HTML dan CSS hehe....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul sekali mas kalau Howard Gardner dalam teori Multiple intelegence mendefinisikan intelegensi sebagai kemampuan untuk menyelesaikan atau memecahkan masalah dan menciptakan produk (karya), dan membagi intelegensi dalam 7 jenis intelegensi, dan dari ketujuh jenis intelegensi tidak ada intelegensi HTML dan CSS ... hehehehe

      Hapus
  6. lho kok nama saya disebut disini. Mas Is harus bayar royalti ke saya sebesar secangkir kopi hitam yg manis...

    BalasHapus
  7. Wahh ini pembahasan orang dewasa :D saya gak ikut ikutan ahh :D

    BalasHapus
  8. Kadang juga berbeda lho mas orang tuanya cerdas anak2 nya OON juga ada begitu sebaliknya...tapi bagaimana orangtua yang cerdas itu mampu menurunkan bakatnya pada anak itu yang kreatif

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar sekali mbak .., karena faktor lingkungan dan pengasuhan orang tua juga berpengaruh

      Hapus
  9. saya malah bingung gan .. nyimak aja ya
    http://valentinofebrian.blogspot.com/

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bingung ..., ndodok .. hehehehe. O ya mas kok di dasbor saya kok feed artikelnya error ya .., jadi gak bisa ngelihat kalau ada postingan baru

      Hapus
  10. ya orang yang memiliki kelebihan itu biasanya tidak akan menampakannya secara langsung kepada orang lain, dan biasanya biar orang lain saja yang tau kelebihannya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul mas, saya senang dengan gaya bahasanya kang Zachflazz pada setiap artikelnya dan yang sampai saat ini berkesan banget itu tulisan Serwiti untuk menggambarkan perjalanan hidupnya bersama istri ... inspiratif banget.

      Hapus
  11. temany terlihat ringan tpi ternyata isinya berat...wah saya hny mau nyimk ja ah...hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. kang Zeer bisa saja .., biar sesuai tema blog untuk berbagi informasi kang, jadi harus ada informasi yang dibagi .. hehehe

      Hapus
  12. selamat malam Mas. Sangat banyak faktor yang mempengaruhi kecerdasan dan kreativitas, salah satunya adalah faktor genetik atau diturunkan dari orang Tua, namun faktor genetik tidak cukup untuk membuat matang Kecerdasan dak Kreatifitas seseorang...

    BalasHapus
  13. Pinter bisa dari keturunan
    juga bisa karena kemauan

    Contohnya saya aku suka puisi
    padahal ortuku ga sama seKali

    Hehe

    Kadang Ada yg kimentar gimana ajarin donk, itu hanya pemanis kata :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul mbak, banyak faktor juga yang mempengaruhi, tidak hanya keturunan. Saya malah gak bisa bikin puisi, mau belajar dulu .. hehehe

      Hapus
  14. pinter itu kan ada bagiannya sendiri sendiri, om...
    kalo harus pinter di segala bidang, otaknya harus segede apa..?
    hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalo otaknya cuma segede klepon gimana donk ??

      Hapus
    2. tentune tergantung minate di bidang apa, nek pinter segala hal teneh kegeden sirah malah lucu .. hehehehe

      Hapus
  15. Hampir selalu bila saya mendapati seseorang itu berprestasi, apapun bidangnya, saya melihat siapa orang tuanya dan leluhurnya. Misalnya ketika saya mendapati di usia yang relatif muda sudah menjadi dokter spesialis. Kemudian saya melihat kedua orang tuanya. Ibunya memang alumni perguruan tinggi negeri terkenal di Indonesia dan bapaknya dengan pekerjaan yang mapan. Faktor genetis dan lingkungan, menu makanan yang baik sejak masih dini, perhatian orang tua, kemauan belajar si anak yang baik dan kuat, keberuntungan, dan pertolongan Tuhan menjadikan dia menjadi orang yang sukses di usia muda. Terima kasih sharing dan motivasinya. Salam cemerlang!

    BalasHapus
  16. kalau menurut saya pribadi kecerdasan itu tidak dapat diturunkan, kenapa? karena kecerdasan itu adalah hal yang dapat dicari, berbeda lagi kalau dengan bakat, sifat, dan yang berhubungan dengan gen itu bisa menurun dari orang tuanya, orangtua dari orang tuanya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalau yang saya baca, kecerdasan atau biasa juga disebut intelegensi merupakan salah satu yang diturunkan secara genetik dari orang tua, selain postur tubuh, sifat, bakat dll. Tentunya itu kombinasi dari bapak dan ibu, kalau tidak resesif tentunya muncul ..

      Hapus
  17. wah berat nih mas isnain bahasannya hehehe.. memang semua orang terlahir sudah membawa potensi-potensi sendiri-sendiri mas.. namun tanpa bimbingan juga potensi yang sudah ada pada anak juga nggak bakalan bisa berkembang... kalau soal keturunan ada juga lo mas orang tuanya nggak tau apa-apa tapi anaknya pinter banget seperti dapat wahyu gitu hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Genetik memang bukan satu-satunya faktor yang mempengaruhi kecerdasan, banyak faktor termasuk di sini adalah gizi ketika di kandungan sehingga sangat mungkin orang tuanya biasa saja tetapi anaknya luar biasa ...

      Hapus
  18. mantap gan :D Keep Posting :)
    Blogwalking Andrekocak Blog - Blog Cerita

    BalasHapus
  19. haduh jan Rika temenanan guli ngerjani enyong, hehe. semm.
    enyong nek jebule ngisin-isini kepriwe jajal?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Walah, nyong ora ngerjani kang.. mungkin bukak rahasiaku sitik ya .. nyong kan nang blogger isiih anyar, pas mulai kuwe jane aku akeh banget maca tulisan-tulisane rika sekang sing paling lawas, nek ana judul menarik tek waca, tek pelajari gaya bahasane rika, tema idene, dll, tapi memang ra tau ninggali komentar, ndak konangan ngobrak-abrik tulisan rika .. hehehe. Memang ora mung nanggone rika, ana beberapa sih sing aku seneng tulisane, kaya gone kang Herdoni, blog Uda Go Blog, kang Muroi, nek sing anyaran tek follow gone kang Pri, kang Zeer, wis pokeke akeh. Beruntung banget nyong jane bisa kenal kanca-kanca kabeh

      Hapus
  20. ya Mas Is, saya juga pernah mendengar teori sejenis ini. yang kemudian di postingan ini saya tahu sebagai teori hereditas. saya hanya masih bertanya-tanya, alangkah tidak adilnya seandainya hanya karena orang tua yang tidak begitu baik tingkat intelegensinya, lalu si anak tidak berhak untuk menjadi pintar kan. semoga Allah tetap memberikan ruang bagi generasi-generasi yang mau berusaha, sementara keterbatasan dalam konteks keturunan membatasinya. Mas Is menyebutnya di atas sebagai faktor lingkungan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar kang Zach, faktor lingkungan juga termasuk lingkungan prenatal, mangkane ana sing bapak ibune biasa bae tapi anake cerdas. Biasane pas ana nang kandungan, ketercukupan gizine apik, dadi perkembangan otake juga apik

      Hapus
  21. alhamdulillaah atas segala yang diberikan Allah kepada kita. semoga kita semua di sini, akan menciptakan generasi-generasi yang berkelas, yang lebih baik dari kita, dan mampu mengemban amanah dari Tuhannya, dari orang tuanya, dan dari tanah airnya.

    BalasHapus
  22. langsung tirana aduka bookmark blog sahabt ini.tq

    BalasHapus

Terima Kasih Atas Kunjungannya
Harap berkomentar yang santun
dan tidak ada unsur SARA dan pornografi
Maaf, komentar dengan link aktif akan dihapus