Rumah |
Rumah adalah lingkungan
yang dibuat untuk tempat tinggal seluruh keluarga,
sehingga dibuat senyaman mungkin. Rumah harus dibersihkan setiap hari, dan
kadang juga harus direnovasi dan dipercantik agar betah tinggal di rumah.
Apakah lingkungan rumah sudah aman untuk seluruh keluarga ? Ternyata beberapa
bahan yang digunakan di rumah mengandung zat-zat yang berbahaya bagi kesehatan.
Apa sajakah bahan-bahan tersebut ?
Asbes
Asbes masih
cukup banyak digunakan untuk atap bagian tertentu dari rumah. Serat asbestos
diketahui dapat menjadi penyebab penyakit kanker paru-paru, sehingga di Amerika
dan negara-negara maju, bahan ini sudah dilarang untuk digunakan.
Particle board dan playwood
Bahan yang
biasa digunakan untuk beberapa jenis furniture ini, ternyata mengandung
formaldehide yang dapat menyebabkan kanker.
Cat tembok
Cat tembok
dekoratif yang dijual di Indonesia ternyata masih banyak yang mengandung
timbal. Bahan timbal ini sangat berbahaya khususnya bagi anak-anak. Anak lebih
rentan terhadap efek timbal pada saraf otak. Pada paparan dosis rendah
sekalipun pada anak-anak dapat menyebabkan kerusakan pada saraf otak yang
serius, bahkan dapat bersifat permanen. Batas aman untuk timbal adalah 90 ppm.
Penelitian
yang dilakukan Bali Fokus dan IPEN (jaringan internasional yang menghimpun
LSM-LSM bidang kesehatan dan lingkungan hidup) pada tahun 2013 didapatkan hasil
seluruh sampel dari 29 merek mengandung timbal
di atas 90 ppm, seluruh sampel dari 19 merek mengandung timbal di atas 600 ppm,
dan seluruh sampel dari 3 merek mengandung timbal di atas 10.000 ppm. Namun,
hasil penelitian tersebut juga mendapatkan seperempat dari sampel yang
diperiksa mengandung timbal di bawah 90 ppm dan sebagian besar dibuat oleh
pabrik Indonesia.
Barangkali
hal yang harus dilakukan dalam memilih cat tembok adalah memilih cat tembok
yang ada tulisan bebas timbal, sehingga aman bagi anak-anak sekalipun. Ini juga
saya lakukan ketika kemarin renovasi rumah dengan memilih cat yang bebas
timbal, dan harganya juga relatif terjangkau.
Bahan bakar biomassa (BBB)
Bahan bakar
biomassa seperti kayu dan arang, masih banyak digunakan khususnya di pedesaan,
walaupun sudah ada konversi bahan bakar gas. Pembakaran kayu bakar dan bahan
organik menghasilkan antara lain, CO, SO2, NOX, ammonia, HCL, hidrokarbon
antara lain formaldehide, benzene, dan benzo(a)pyrene yang merupakan karsinogen
(zat yang menyebabkan penyakit kanker) potensial.
Sumber
Referensi :
Otto Sumarwoto. (2001). Atur-Diri-Sendiri Paradigma Baru Pengelolaan Lingkungan Hidup,
Pembangunan Ramah Lingkungan: Berpihak Pada Rakyat, Ekonomis, Berkelanjutan.
Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Laporan Nasional: Timbal dalam Cat Enamel Rumah Tangga di
Indonesia. (2013) dalam
http://balifokus.asia/balifokus/wp-content/uploads/2013/08/21813-INA-BF-Final-Report-Revised-ID.pdf
wah keempat bahan diatas masih ada semua dirumah
BalasHapusmakasih infonya
iya, kecuali kayu sm arang sdh gak pake skg.
Hapuskadang2 bakar sate mas, hehe
HapusSama seperti dalam rumah saya masih ada semua
HapusMulai sekarang akan lebih berhati-hati dengan ke4
Barang berbahaya itu. makasih Mas Is
Intinya memang harus hati-hati, misalnya kalau ngecat jangan sampai debu cat tertelan anak-anak, demikian juga dengan serat asbes, particle board dan playwood. Kalau untuk bahan bakar biomassa, sebaiknya ditinggalkan saja ..
Hapusnumpang disinin kayaknya enak deh , ,Ngadem dulu , , hehehe
Hapusinfo yg bermanfaat sob,trima kasih..
BalasHapussama-sama kang Kudhen ..
HapusTernyata cat tembok bahaya juga ya,mas
BalasHapusJd lebih selektif jg buat ngebelinya
Bener mas Pur, pilih yang ada tulisannya bebas timbal. Cat yang kemarin saya gunakan juga saya pilh yang bebas timbal, harganya gak terlalu mahal kok mas ..
Hapuswah baha-bahan ini sepertinya sudah akrab dengan kita ya mas, ternyata ada bahayanya juga..
BalasHapusmakasih infonya
Bener mas, sebaiknya memang benda-benda tersebut ketika renovasi dan pemasangan dijauhkan dari anak-anak dan ketika masangnya pake pelindung diri misalnya pake masker, jadi aman ..
Hapusya, ternyata cat tembok mengandung bahan berbahaya bagi manusia
BalasHapusBener mas, ini lebih banyak pada cat-cat dengan warna menyolok, ada yang menggunakan pigmen warna mengandung timbal ..
HapusWaduh... ternyata asbes berbahaya juga yia.....
BalasHapusIya mas, sebaiknya hati-hati ketika pemasangan. Di negara-negara maju sudah gak boleh digunakan ..
HapusWaduh mas isnaini di rumah saya berbahaya semua nih.
BalasHapusPaling tidak benda-benda itu diperlakukan dengan hati-hati dalam pemakaiannya ..
HapusNah loh, jadi gimana dong solusinya? Gaswat nih... #GayaSokSerius
BalasHapusPaling tidak disiasati agar kita tidak terpapar bahan-bahan berbahaya yang terkandung dalam benda-benda di rumah. Misal kalau mengecat, anak-anak gak boleh dekat-dekat sehingga tidak terpapar timbal (kalau cat sebelumnya mengandung timbal). Asbes yang sudah mulai lapuk, sebaiknya lekas diganti agar debunya tidak terhirup dan dalam pemasangannya pake alat perlindungan diri
Hapusharus waspada nih mas
BalasHapusbener mas, tidak ada salahnya kita hati-hati dan waspada ..
HapusWaduh. Trus gimana solusinya nih…
BalasHapusIntinya kehati-hatian. Bahan-bahan yang mengandung bahan berbahaya, kalau memang sudah lapuk harus segera diganti dan jauhkan anak-anak ketika mengganti bahan tersebut ..
Hapusuntung mas dirumah saya bersih..la wong memang nggak ada semuanya kok
BalasHapusAman ya mbak Indah ..
HapusWaah cat tembokm nih yang harus kita awasi. Terimakasih infonya pak. Sangat bermanfaat. salam sukses
BalasHapusBesok-besok sebaiknya pilih cat yang tidak mengandung timbal mas, biar lebih aman ..
HapusOke pak..
Hapusasbes ini bikin panas banget ya mas kalau pas siang hari. Bikin gerah/sumuk/keringetan pkoknya kalau atap nya pakai asbes hehe :D
BalasHapusiya mbak master, pantesan dapur saya panas ya, mungkin ada atap asbesnya, atau karena kompornya dinyalain, tapi katanya asbes ini bagus untuk peredam panas, bahkan dibengkel las tempat say bekerja juga tirai welder/ las memakai tirai asbes... begicu master hehehe
HapusMemang asbes itu bikin panas kalau dipakai untuk atap. untuk mengatasinya biasanya dicat dengan cat yang bisa meredam panas, disamping juga untuk mengawetkan. Kalau di dapur mang Yono yang pake asbes itu panas, ada dua hal penyebabnya : 1) karena memang ada kompornya, 2) saya gak pernah dibagi ketika masak-masak .. hehehe
HapusKe 4 point bahan berbahaya itu ada semua pada isi rumah saya Mas Is
BalasHapusDapat arahan yang positif. akan saya perhatikan Mas demi keselamatan
Saya dan keluarga saya. terima kasih salam sejahtera :)
Paling tidak harus hati-hati jangan sampai debunya yang diperkirakan mengandung bahan berbahaya itu terpapar oleh keluarga ..
HapusArtikel bermanfaat teman, karena barang ini sangat umum digunakan dirumah tangga, ya.. paling tidak bisa menguranginya
BalasHapusbener mas dan menurut saya sudah saatnya kementrian lingkungan hidup melarang peredaran bahan-bahan yang dinilai berbahaya. Ini sudah dilakukan di negara-negara maju ..
Hapuswaduh perabot rumah saya mengandung bahan - bahan diatas mas, gimana nih jual aja kali ya ckckckc... terimakasih mas sudah berbagi
BalasHapusDikasihkan saya saya mang .. hehehe
Hapusmas Is tapi menurut para ahli bidang las mengelas asbes bagus untuk peredam panas apakah betul begitu.... jawab dong ah heheheh
BalasHapusSaya kurang tahu juga kalau masalah itu mang ..
Hapusbarangkali memang sifatnya menyerap panas sehingga bisa meredam panas ..
sebaliknya ketika di pasang di atap, dia menyerap panas matahari yang kemudian secara radiasi panas itu dipindahkan ke dalam ruangan yang suhunya lebih rendah sehingga menjadi panas ..
Sama-sama mas, semoga ada manfaatnya ..
BalasHapusSepertinya poin terahir itu sangat bahaya mas. Soalnya bbb sangat berbaha untuk anak kecil ya mas.?
BalasHapusUntungnya sekarang sudah banyak yang tadinya pake BBB beralih ke gas ya mas Nady ..
Hapuswah baru tahu kalau asbes berbahaya.
BalasHapusjadi takit sndiri
Yang penting hati-hati, biar serat asbes tidak terpapar oleh kita ..
HapusCat tergolong berbahaya juga ya, ciri-ciri cat yang bebas timbal gimana tuh Mas....???
BalasHapusBiasanya itu di wadah cat sudah ada tulisannya mas ..
Hapuswah cat juga berbahaya ternyata, trus ciri-ciri yang berbahan dasar timbal gimana Mas...
BalasHapuswah jaringan lagi ngambek nih Mas, kirain tadi komennya gk masuk, di hapus aja Mas salah satunya :D
Hapusgak papa mas .. hehe
Hapuswah mesti ekstra hati-hati ya supaya kita bisa terjaga dari bahan berhaya yang ada disekitar rumah, terima kasih atas artikelnya ya mas
BalasHapusSama-sama mas, semoga ada manfaatnya ..
HapusJaman sekarang memang pilihan kita yang penting praktis walaupun ternyata berbahaya.
BalasHapusInfo yang bermanfaat nih
Bener mbak, sudah saatnya kita lebih jeli memilih bahan-bahan yang tidak berbahaya ..
Hapuspaling di rumah saya adanya asbes sama cat dinding. eh masih pake bilik, jadi nggak perlu dicat :D
BalasHapusTingkat risikonya khan bisa diminimalisasi dengan penggunaan yang hati-hati mbak ..
Hapuskenapa harus berpikir jauh ke sana dulu, orang banyak ngomongin kuman ada di mana mana, tapi kenapa banyak orang yang jarang mandi ko sehat sehat aja wkwkwk
BalasHapusItu karena kumannya gak mau dekat-dekat, soalnya bau ... hehehe
Hapusasbes, playwood sama cat tembok seh...kami sekeluarga akrab banget...tapi kalau BBB desa kami udah terbebas gituh...
BalasHapusSekarang sudah jarang banget yang pake BBB ya kang ..
HapusBener mas, anak kecil biasanya memang lebih rentan ..
BalasHapuswah asbes banyak dipasang di atap rumahku bang, harus hati2 nih
BalasHapusBener mas, jangan sampe serat-seratnya yang lapuk itu terpapar, lebih khususnya sama anak-anak
Hapusselamat sore maz . . .
BalasHapusternyata 4 bahan tersebut berbahaya ya maz , ,hdehhh . .
berbahaya banget dah kalau gitu , ,
harus dihindari ini . .
Barangkali harus lebih hati-hati, sehingga tidap terpapar bahan-bahan berbahaya tersebut .
Hapustakpikir sudah bebas dari unsur timbal tuh yang namanya cat ,kalau begitu siapa yang salah yah,pabrik cat atau si pemakai,wah ini perlu dipertimbangkan dulu kalau mau ngecat rumah yah mas Isnaeni hehehehe
BalasHapusBener mas, paling tidak kalau dulunya cat masih mengandung timbal ketika ngecat ulang jangan sampai debu-debu cat lama yang diamplas itu tertelan atau terhirup khususnya anak kecil. Ke depannya pilih cat yang bebas timbal saja mas ..
HapusCat tembok ternyata berbahaya juga ya
BalasHapusTidak semuanya mas, ada juga yang sudah bebas timbal ..
Hapusya bagaimanapun juga kita tidak bisa lepas dari bahan2 tersebut ya mas..
BalasHapussolusi nya gimana ya?
Barangkali harus lebih hati-hati saja mas, kalau asbes dan playwood barangkali debu atau serpihan-serpihannya tidak termakan/terhirup, kemudian kalau cat ke depannya pilih yang bebas timbal ..
HapusGak ada pemeriksaan BPOM yah untuk bahan2 itu? #NanyaTerusNiAnak!
BalasHapusBarangkali itu bukan wewenangnya BPOM mbak Maria ..
HapusDepartemen perindustrian dan perdagangan serta kementrian lingkungan hidup barangkali lebih tepat untuk membatasi bahkan melarang peredarannya, misalnya cat yang masih mengandung timbal, lebih baik dilarang digunakan ..
kalu gitu hidup nya niru saya aj mas yang sukak memanfaat kan barang bekas menjadi berkelas
BalasHapusini kreatif, tapi tetap harus memastikan kalau barang yang digunakan bebas dari kandungan bahan berbahaya .. hehe
HapusEmang cat tembok itu berbahay a mas ..
BalasHapustidak semuanya mas, tapi yang mengandung timbal ..
HapusCat tembok kadang sering juga terhirup oleh anak anak. Dan orang dewasa juga kadang tidak sengaja menghirup aroma cat basah yang ada dalam rumahnya. Saya kira himbauan ini perlu mendapatkan perhatian bagi kita semua. Ternyata cat tembok juga berisiko mengganggu kesehatan kita semua.
BalasHapusKalau hanya aromanya sih gak papa kang Asep, yang berbahaya itu kalau debu dari serpihannya terhisap oleh anak-anak, khususnya cat yang mengandung bahan pigmen dari timbal. Sebaiknya ke depan lebih berhati-hati memilih cat dan usahakan yang bebas dari timbal ..
HapusKalau di rumah sudah alam tidak di cat mas, jadinya lupa saya. :D
BalasHapusSalam