Senin, 24 Februari 2014

BAHAN BERBAHAYA DALAM LINGKUNGAN RUMAH


Bahan Berbahaya dalam Lingkungan Rumah
Rumah
Rumah adalah lingkungan yang dibuat untuk tempat tinggal seluruh keluarga, sehingga dibuat senyaman mungkin. Rumah harus dibersihkan setiap hari, dan kadang juga harus direnovasi dan dipercantik agar betah tinggal di rumah. Apakah lingkungan rumah sudah aman untuk seluruh keluarga ? Ternyata beberapa bahan yang digunakan di rumah mengandung zat-zat yang berbahaya bagi kesehatan. Apa sajakah bahan-bahan tersebut ?

Asbes
Asbes masih cukup banyak digunakan untuk atap bagian tertentu dari rumah. Serat asbestos diketahui dapat menjadi penyebab penyakit kanker paru-paru, sehingga di Amerika dan negara-negara maju, bahan ini sudah dilarang untuk digunakan.

Particle board dan playwood
Bahan yang biasa digunakan untuk beberapa jenis furniture ini, ternyata mengandung formaldehide yang dapat menyebabkan kanker.

Cat tembok
Cat tembok dekoratif yang dijual di Indonesia ternyata masih banyak yang mengandung timbal. Bahan timbal ini sangat berbahaya khususnya bagi anak-anak. Anak lebih rentan terhadap efek timbal pada saraf otak. Pada paparan dosis rendah sekalipun pada anak-anak dapat menyebabkan kerusakan pada saraf otak yang serius, bahkan dapat bersifat permanen. Batas aman untuk timbal adalah 90 ppm.
Penelitian yang dilakukan Bali Fokus dan IPEN (jaringan internasional yang menghimpun LSM-LSM bidang kesehatan dan lingkungan hidup) pada tahun 2013 didapatkan hasil seluruh sampel dari 29 merek mengandung  timbal di atas 90 ppm, seluruh sampel dari 19 merek mengandung timbal di atas 600 ppm, dan seluruh sampel dari 3 merek mengandung timbal di atas 10.000 ppm. Namun, hasil penelitian tersebut juga mendapatkan seperempat dari sampel yang diperiksa mengandung timbal di bawah 90 ppm dan sebagian besar dibuat oleh pabrik Indonesia.
Barangkali hal yang harus dilakukan dalam memilih cat tembok adalah memilih cat tembok yang ada tulisan bebas timbal, sehingga aman bagi anak-anak sekalipun. Ini juga saya lakukan ketika kemarin renovasi rumah dengan memilih cat yang bebas timbal, dan harganya juga relatif terjangkau.

Bahan bakar biomassa (BBB)
Bahan bakar biomassa seperti kayu dan arang, masih banyak digunakan khususnya di pedesaan, walaupun sudah ada konversi bahan bakar gas. Pembakaran kayu bakar dan bahan organik menghasilkan antara lain, CO, SO2, NOX, ammonia, HCL, hidrokarbon antara lain formaldehide, benzene, dan benzo(a)pyrene yang merupakan karsinogen (zat yang menyebabkan penyakit kanker) potensial.

Sumber Referensi :
Otto Sumarwoto. (2001). Atur-Diri-Sendiri Paradigma Baru Pengelolaan Lingkungan Hidup, Pembangunan Ramah Lingkungan: Berpihak Pada Rakyat, Ekonomis, Berkelanjutan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Laporan Nasional: Timbal dalam Cat Enamel Rumah Tangga di Indonesia. (2013) dalam http://balifokus.asia/balifokus/wp-content/uploads/2013/08/21813-INA-BF-Final-Report-Revised-ID.pdf

Berbagi Informasi
Berbagi Informasi Updated at: Senin, Februari 24, 2014

80 komentar:

  1. wah keempat bahan diatas masih ada semua dirumah

    makasih infonya

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, kecuali kayu sm arang sdh gak pake skg.

      Hapus
    2. Sama seperti dalam rumah saya masih ada semua
      Mulai sekarang akan lebih berhati-hati dengan ke4
      Barang berbahaya itu. makasih Mas Is

      Hapus
    3. Intinya memang harus hati-hati, misalnya kalau ngecat jangan sampai debu cat tertelan anak-anak, demikian juga dengan serat asbes, particle board dan playwood. Kalau untuk bahan bakar biomassa, sebaiknya ditinggalkan saja ..

      Hapus
    4. numpang disinin kayaknya enak deh , ,Ngadem dulu , , hehehe

      Hapus
  2. Ternyata cat tembok bahaya juga ya,mas
    Jd lebih selektif jg buat ngebelinya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener mas Pur, pilih yang ada tulisannya bebas timbal. Cat yang kemarin saya gunakan juga saya pilh yang bebas timbal, harganya gak terlalu mahal kok mas ..

      Hapus
  3. wah baha-bahan ini sepertinya sudah akrab dengan kita ya mas, ternyata ada bahayanya juga..

    makasih infonya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener mas, sebaiknya memang benda-benda tersebut ketika renovasi dan pemasangan dijauhkan dari anak-anak dan ketika masangnya pake pelindung diri misalnya pake masker, jadi aman ..

      Hapus
  4. ya, ternyata cat tembok mengandung bahan berbahaya bagi manusia

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener mas, ini lebih banyak pada cat-cat dengan warna menyolok, ada yang menggunakan pigmen warna mengandung timbal ..

      Hapus
  5. Waduh... ternyata asbes berbahaya juga yia.....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mas, sebaiknya hati-hati ketika pemasangan. Di negara-negara maju sudah gak boleh digunakan ..

      Hapus
  6. Waduh mas isnaini di rumah saya berbahaya semua nih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Paling tidak benda-benda itu diperlakukan dengan hati-hati dalam pemakaiannya ..

      Hapus
  7. Nah loh, jadi gimana dong solusinya? Gaswat nih... #GayaSokSerius

    BalasHapus
    Balasan
    1. Paling tidak disiasati agar kita tidak terpapar bahan-bahan berbahaya yang terkandung dalam benda-benda di rumah. Misal kalau mengecat, anak-anak gak boleh dekat-dekat sehingga tidak terpapar timbal (kalau cat sebelumnya mengandung timbal). Asbes yang sudah mulai lapuk, sebaiknya lekas diganti agar debunya tidak terhirup dan dalam pemasangannya pake alat perlindungan diri

      Hapus
  8. Balasan
    1. bener mas, tidak ada salahnya kita hati-hati dan waspada ..

      Hapus
  9. Balasan
    1. Intinya kehati-hatian. Bahan-bahan yang mengandung bahan berbahaya, kalau memang sudah lapuk harus segera diganti dan jauhkan anak-anak ketika mengganti bahan tersebut ..

      Hapus
  10. untung mas dirumah saya bersih..la wong memang nggak ada semuanya kok

    BalasHapus
  11. Waah cat tembokm nih yang harus kita awasi. Terimakasih infonya pak. Sangat bermanfaat. salam sukses

    BalasHapus
  12. asbes ini bikin panas banget ya mas kalau pas siang hari. Bikin gerah/sumuk/keringetan pkoknya kalau atap nya pakai asbes hehe :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mbak master, pantesan dapur saya panas ya, mungkin ada atap asbesnya, atau karena kompornya dinyalain, tapi katanya asbes ini bagus untuk peredam panas, bahkan dibengkel las tempat say bekerja juga tirai welder/ las memakai tirai asbes... begicu master hehehe

      Hapus
    2. Memang asbes itu bikin panas kalau dipakai untuk atap. untuk mengatasinya biasanya dicat dengan cat yang bisa meredam panas, disamping juga untuk mengawetkan. Kalau di dapur mang Yono yang pake asbes itu panas, ada dua hal penyebabnya : 1) karena memang ada kompornya, 2) saya gak pernah dibagi ketika masak-masak .. hehehe

      Hapus
  13. Ke 4 point bahan berbahaya itu ada semua pada isi rumah saya Mas Is
    Dapat arahan yang positif. akan saya perhatikan Mas demi keselamatan
    Saya dan keluarga saya. terima kasih salam sejahtera :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Paling tidak harus hati-hati jangan sampai debunya yang diperkirakan mengandung bahan berbahaya itu terpapar oleh keluarga ..

      Hapus
  14. Artikel bermanfaat teman, karena barang ini sangat umum digunakan dirumah tangga, ya.. paling tidak bisa menguranginya

    BalasHapus
    Balasan
    1. bener mas dan menurut saya sudah saatnya kementrian lingkungan hidup melarang peredaran bahan-bahan yang dinilai berbahaya. Ini sudah dilakukan di negara-negara maju ..

      Hapus
  15. waduh perabot rumah saya mengandung bahan - bahan diatas mas, gimana nih jual aja kali ya ckckckc... terimakasih mas sudah berbagi

    BalasHapus
  16. mas Is tapi menurut para ahli bidang las mengelas asbes bagus untuk peredam panas apakah betul begitu.... jawab dong ah heheheh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya kurang tahu juga kalau masalah itu mang ..
      barangkali memang sifatnya menyerap panas sehingga bisa meredam panas ..
      sebaliknya ketika di pasang di atap, dia menyerap panas matahari yang kemudian secara radiasi panas itu dipindahkan ke dalam ruangan yang suhunya lebih rendah sehingga menjadi panas ..

      Hapus
  17. Sepertinya poin terahir itu sangat bahaya mas. Soalnya bbb sangat berbaha untuk anak kecil ya mas.?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Untungnya sekarang sudah banyak yang tadinya pake BBB beralih ke gas ya mas Nady ..

      Hapus
  18. wah baru tahu kalau asbes berbahaya.
    jadi takit sndiri

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yang penting hati-hati, biar serat asbes tidak terpapar oleh kita ..

      Hapus
  19. Cat tergolong berbahaya juga ya, ciri-ciri cat yang bebas timbal gimana tuh Mas....???

    BalasHapus
  20. wah cat juga berbahaya ternyata, trus ciri-ciri yang berbahan dasar timbal gimana Mas...

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah jaringan lagi ngambek nih Mas, kirain tadi komennya gk masuk, di hapus aja Mas salah satunya :D

      Hapus
  21. wah mesti ekstra hati-hati ya supaya kita bisa terjaga dari bahan berhaya yang ada disekitar rumah, terima kasih atas artikelnya ya mas

    BalasHapus
  22. Jaman sekarang memang pilihan kita yang penting praktis walaupun ternyata berbahaya.
    Info yang bermanfaat nih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener mbak, sudah saatnya kita lebih jeli memilih bahan-bahan yang tidak berbahaya ..

      Hapus
  23. paling di rumah saya adanya asbes sama cat dinding. eh masih pake bilik, jadi nggak perlu dicat :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tingkat risikonya khan bisa diminimalisasi dengan penggunaan yang hati-hati mbak ..

      Hapus
  24. kenapa harus berpikir jauh ke sana dulu, orang banyak ngomongin kuman ada di mana mana, tapi kenapa banyak orang yang jarang mandi ko sehat sehat aja wkwkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itu karena kumannya gak mau dekat-dekat, soalnya bau ... hehehe

      Hapus
  25. asbes, playwood sama cat tembok seh...kami sekeluarga akrab banget...tapi kalau BBB desa kami udah terbebas gituh...

    BalasHapus
  26. Bener mas, anak kecil biasanya memang lebih rentan ..

    BalasHapus
  27. wah asbes banyak dipasang di atap rumahku bang, harus hati2 nih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener mas, jangan sampe serat-seratnya yang lapuk itu terpapar, lebih khususnya sama anak-anak

      Hapus
  28. selamat sore maz . . .
    ternyata 4 bahan tersebut berbahaya ya maz , ,hdehhh . .
    berbahaya banget dah kalau gitu , ,
    harus dihindari ini . .

    BalasHapus
    Balasan
    1. Barangkali harus lebih hati-hati, sehingga tidap terpapar bahan-bahan berbahaya tersebut .

      Hapus
  29. takpikir sudah bebas dari unsur timbal tuh yang namanya cat ,kalau begitu siapa yang salah yah,pabrik cat atau si pemakai,wah ini perlu dipertimbangkan dulu kalau mau ngecat rumah yah mas Isnaeni hehehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener mas, paling tidak kalau dulunya cat masih mengandung timbal ketika ngecat ulang jangan sampai debu-debu cat lama yang diamplas itu tertelan atau terhirup khususnya anak kecil. Ke depannya pilih cat yang bebas timbal saja mas ..

      Hapus
  30. ya bagaimanapun juga kita tidak bisa lepas dari bahan2 tersebut ya mas..
    solusi nya gimana ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Barangkali harus lebih hati-hati saja mas, kalau asbes dan playwood barangkali debu atau serpihan-serpihannya tidak termakan/terhirup, kemudian kalau cat ke depannya pilih yang bebas timbal ..

      Hapus
  31. Gak ada pemeriksaan BPOM yah untuk bahan2 itu? #NanyaTerusNiAnak!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Barangkali itu bukan wewenangnya BPOM mbak Maria ..
      Departemen perindustrian dan perdagangan serta kementrian lingkungan hidup barangkali lebih tepat untuk membatasi bahkan melarang peredarannya, misalnya cat yang masih mengandung timbal, lebih baik dilarang digunakan ..

      Hapus
  32. kalu gitu hidup nya niru saya aj mas yang sukak memanfaat kan barang bekas menjadi berkelas

    BalasHapus
    Balasan
    1. ini kreatif, tapi tetap harus memastikan kalau barang yang digunakan bebas dari kandungan bahan berbahaya .. hehe

      Hapus
  33. Cat tembok kadang sering juga terhirup oleh anak anak. Dan orang dewasa juga kadang tidak sengaja menghirup aroma cat basah yang ada dalam rumahnya. Saya kira himbauan ini perlu mendapatkan perhatian bagi kita semua. Ternyata cat tembok juga berisiko mengganggu kesehatan kita semua.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau hanya aromanya sih gak papa kang Asep, yang berbahaya itu kalau debu dari serpihannya terhisap oleh anak-anak, khususnya cat yang mengandung bahan pigmen dari timbal. Sebaiknya ke depan lebih berhati-hati memilih cat dan usahakan yang bebas dari timbal ..

      Hapus
  34. Kalau di rumah sudah alam tidak di cat mas, jadinya lupa saya. :D

    Salam

    BalasHapus

Terima Kasih Atas Kunjungannya
Harap berkomentar yang santun
dan tidak ada unsur SARA dan pornografi
Maaf, komentar dengan link aktif akan dihapus