BUDAYA LUPA

Sumber

Ketika kita dihadapkan pada banyaknya pekerjaan yang harus diselesaikan, terkadang kita lupa sesuatu yang seharusnya dikerjakan. Ini merupakan hal yang wajar, karena banyaknya perhatian yang harus ditampung dalam memori otak. Namun apabila atensi tersebut dihilangkan dan kita masih lupa, maka itu menjadi sebuah hal yang tidak wajar dan menjadi indikasi dari sebuah penyakit lupa. Ada sebuah penyakit yang dikenal dengan Alzheimer.yang disebabkan karena kerusakan beberapa jaringan otak, sehingga berkurang kemampuannya dalam menampung memori.

Kondisi lupa yang tidak wajar, selain karena penyakit, bisa juga karena kebiasaan dan kemudian cenderung sudah menjadi sebuah budaya. Orang yang mempunyai hutang terkadang lupa dengan hutangnya dan kewajiban untuk membayar. Terkadang orang juga melupakan hal-hal kecil yang dianggap kurang penting. Kemudian mereka berlindung dengan alasan bahwa hal itu manusiawi. Manusia tidak bisa dihindarkan dari sifat lupa.

Budaya lupa, ternyata sudah menular pada negara kita tercinta. Banyak kasus-kasus yang langsung besentuhan dengan rakyat, dilupakan begitu saja. Peristiwa semanggi I dan II yang menelan korban puluhan mahasiswa, kasus terbunuhnya Moenir, kasus terbunuhnya wartawan Udin di Bantul, dan masih banyak yang lainnya, seperti sudah dilupakan atau sengaja dilupakan negara. Kasus-kasus tersebut tidak pernah dicoba untuk diselesaikan secara tuntas.

Budaya lupa pada negara ini tentu menjadi sebuah kontradiksi dari negara yang katanya negara demokrasi. Apakah ukuran demokrasi di negara ini hanya bersifat prosedural, dengan penataan sistem ketatanegaraan dan pemilu yang (katanya) luber dan adil ? Bukankah dalam sistem demokrasi negara juga harus menjalankan tanggung jawabnya dalam penegakan HAM untuk menghormati, melindungi, dan memenuhi hak asasi manusia dari setiap warga negaranya ? dan ini secara tegas juga ada dalam UUD 1945 sebagai sumber hukum tertinggi di negeri ini ?

Atau, barangkali saya yang lupa kalau banyak mafia hukum di negeri ini, yang mengatur dan menjualbelikan hukum ? atau lupa bahwa masih banyak orang-orang sakti mandraguna di negara ini, sehingga tidak hanya kebal senjata, tetapi juga kebal hukum ? Wallahu a’lam, hanya Allah yang tahu …

Categories: RUPA-RUPA