Sabtu, 28 Desember 2013

PERILAKU VULVA HYGIENE UNTUK MENCEGAH KEPUTIHAN

PERILAKU VULVA HYGIENE UNTUK MENCEGAH KEPUTIHAN
Para wanita tentunya sudah tidak asing dengan keputihan. Sepanjang hidupnya, wanita diperkirakan pernah mengalami keputihan minimal sekali. Keputihan merupakan pengeluaran cairan pervaginaan yang tidak berupa darah yang kadang merupakan sebuah manifestasi klinik dari infeksi yang selalu membasahi dan menimbulkan iritasi, rasa gatal dan gangguan rasa nyaman pada penderita. Serangan keputihan ini umumnya dialami para wanita usia produktif. Banyak faktor yang dapat menyebabkan keputihan diantaranya adalah infeksi vagina oleh jamur (candida albicans) atau parasit (tricomonas), faktor hygiene yang jelek, pemakaian obat-obatan (antibiotik, kortikosteroid, dan pil KB) dalam waktu lama, dan juga stress.

Postingan ini bermaksud untuk berbagi informasi khususnya untuk para wanita mengenai bagaimana melakukan vulva hygiene (=menjaga kebersihan organ genitalia), untuk mencegah keputihan. Berikut adalah langkah-langkah dalam melakukan vulva  hygiene :
1.   Mambersihkan vulva dengan air bersih yang mengalir, lebih baik lagi dengan air hangat.
2.  Membersihkan vulva dari arah depan ke belakang, tidak boleh dengan arah bolak-balik karena bisa menyebabkan penyebaran kuman dari daerah anus kearah vulva.
3.  Membersihkan vulva tidak boleh dengan sabun antiseptik yang keras atau cairan pewangi, dapat berbahaya untuk kesehatan, karena cairan kimia, penggunaan tersebut akan merusak pH yang ada sehingga memungkinkan terjadinya infeksi.
4.    Setelah vulva dicuci dengan air harus dikeringkan dengan handuk atau bahan kimia yang meresap air, agar vulva tidak lembab.
Pada lingkup yang lebih luas, maka beberapa cara untuk menghindari terjadinya keputihan antara lain :
1. Menggunakan celana dalam yang bahannya menyerap keringat dan menghindari penggunaan celana dalam yang ketat untuk menghindari peningkatan kelembaban tubuh.
2.    Mengganti celana dalam secara rutin terutama jika berkeringat.
3. Jika habis buang air, membasuh bagian depan ke arah belakang dan segera mengeringkan dengan handuk atau tisu.
4.    Menghindari kebiasaan memakai pembalut wanita di luar masa haid.
5.  Mengurangi mengkonsumsi gula dan makan yang terbuat dari karbohidrat buatan, seperti mie, roti, biscuit, dan sebagainya.
6.  Mengurangi penggunaan pembersih vagina karena penggunaan yang terlalu sering akan membunuh mikroorganisme normal yang ada di dalam vagina.
7.  Bagi yang telah menikah disarankan berhubungan seks yang aman dengan satu pasangan dan memeriksakan ke dokter minimal 3 bulan sekali untuk menghindari terjadinya penyakit menular seksual.
8.  Menjaga berat badan dalam batas normal karena obesitas dapat menimbulkan infeksi karena paha tertutup rapat dan kurang sirkulasi udara dan menyebabkan daerah vagina menjadi lembab.
Beberapa cara yang diungkapkan di atas, tentu saja hanya sebagai upaya pencegahan. Apabila ternyata keputihan masih juga terjadi, alangkah baiknya kalau berkonsultasi dengan dokter spesialis obsgin. Semoga dapat bermanfaat.

Sumber bacaan :
Coleman, V. 2001.  Persoalan Kewanitaan. Jakarta : EGC.
Manuaba. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC.

Berbagi Informasi
Berbagi Informasi Updated at: Sabtu, Desember 28, 2013

40 komentar:

  1. penting sangat bagi kaum wanita mas...dan cara2 diatas harus di jalankan agar mengurangi yang namanya keputihan...makasih ya..

    BalasHapus
  2. saya hanya baca saja ,dan tidak mau dipraktekan sendiri,,soalnya saya belumpernah keputihan hahahaha,,,,,

    Artikelnya sangat membantu nih mas Is,,,,maksudnya membantu jadi solusi buat para wanita yang kebetulan pada saat sekarang sedang mengalami serangan keputihan,,,ok mas Is terimakaih untuk artikelnya,salam succes selalu,,,,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya juga gak pernah keputihan kang Dede .. hehehe, tapi memang keputihan menjadi masalah yang cukup mengganggu bagi para wanita, makanya saya bikin postingan ini

      Hapus
  3. Point # Biasanya para wanita mengalami sekali dalam seumur hidup.
    hampir mirip dengan cacar air ya pak ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. angka kejadiannya cukup tinggi mas Dadang, dan wanita bisa berkali-kali kena

      Hapus
  4. wah ini urusan kewanitaan, jadi kayanya istri perlu tahu nih hehe...
    maksih berbagi infonya

    BalasHapus
    Balasan
    1. sama-sama mas Muroi, semiga bisa jadi informasi yang biasa ditularkan kepada istri atau saudara yang lain

      Hapus
    2. Oke mas, makasih sekali lagi..

      Salam sukses selalu

      Hapus
  5. searah kebelakang ya, mungkin umumnya wanita dengan cara bolak bali ya wkwkwkw

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul mas, makanya saya juga ngasih tahu anak perempuan saya yang masih kecil agar tidak salah

      Hapus
  6. informasi yang snagat bermanfaat dan mencerahkan kita semua. Terimakasih atas share nya ya :)

    BalasHapus
  7. harus tw biar laki2 kan mw punya istri ....hahha

    BalasHapus
  8. Sangat bermanfaat info nya Mas Muhammad, ini sangat
    Penting untuk kaum wanita, salam sukses dan selamat
    Tahun baru 2014 semoga tambah sukses yah Mas ? :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. makasih mas, selamat tahun baru 2014 juga, dan semoga mas Saud Karrysta juga tambah sukses di tahun 2014

      Hapus
  9. Singgah baca2 disini, say hello and komen "thanks share nya" :)

    BalasHapus
  10. weleh, saya baca atau gak ya, saya kan gak bakalan keputihan, hehe

    BalasHapus
  11. wah ini postingan khusus untuk bloggerwati ya mas.. bloggerwan nyimak saja hahaha..
    oya saya mau nanya mas.. vulva itu apa ya mas..? ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. lebih khususnya memang untuk bloggerwati, tapi bloggerwan juga boleh baca, mungkin bisa di-share sama istri atau pacarnya ... heheheh
      vulva itu bagian terluar organ genitalia wanita mas, termasuk labio mayor, labio minor, klitoris

      Hapus
  12. ini katanya penyakit mematikan bagi wanita ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. ada literatur yang menyatakan bahwa keputihan bisa memicu kanker rahim, ini yang bahaya, kalau keputihan khususnya yang fisiologis itu tidak terlalu bahaya, kalau sudah patologis kita harus waspada

      Hapus
  13. ijin kopas kang...pentng nih buat dikasih tau ke ibue'.....soalnya kalau dateng keputihannya, baunya rada aneh.....tapi sekali waktu kangen juga dengan bau yang aneh itu deh iiih....;o)

    BalasHapus
  14. kalo perempuan keputihan.. kalo saya keiteman.
    hwehehehe :))

    BalasHapus
  15. cocok banget nih info ini tuk para cewek.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul sekali sob ... angka kejadiannya tinggi banget soalnya

      Hapus
  16. pinter ya Rika, Kang. tekkopi ya, nggo file, sapa ngerti penting nggo bojoku.

    BalasHapus

Terima Kasih Atas Kunjungannya
Harap berkomentar yang santun
dan tidak ada unsur SARA dan pornografi
Maaf, komentar dengan link aktif akan dihapus