Minggu, 09 Juni 2013

PELAJARAN BERAMAL DARI GIMAN


"Jangan lihat siapa yang mengatakan, tapi lihatlah apa yang dikatakan". Ungkapan itu sangat tepat untuk menggambarkan pengalaman yang akan saya ceritakan. Pengalaman yang dapat ditarik suatu pelajaran yang berharga mengenai keikhlasan beramal dari tetanggaku Giman. Giman adalah tetanggaku satu RT, dia hanya lulusan SD  dan kerjanya mencari pasir di sungai kecil di sebelah desa, atau kerjaan apa saja yang diperintahkan kepadanya oleh yang membutuhkan. Kehidupannya pas-pasan dan bahkan dapat dikatakan kekurangan. Walaupun demikian, sepanjang interaksiku dengannya, tidak pernah sekalipun dia terlihat murung menyesali nasibnya.

PELAJARAN BERAMAL DARI GIMAN
Giman

Pengalaman ini dimulai ketika di RT-ku diadakan kerja bakti untuk memperkeras jalan kampung di tengah-tengah pemukiman dengan rabat beton. Kami bergotong royong,  tanpa membedakan tua-muda, kaya-miskin, saling bahu membahu untuk membuat pondasi tepi jalan dengan batu kali dan meratakan permukaan tanah yang akan diperkeras dengan rabat beton. Saat itu, bahan yang tersedia hanya 3 truk batu kali yang merupakan sumbangan donatur dari 3 warga.
Salah satu warga berinisiatif  untuk mengambil batu putih di kecamatan sebelah yang dapat diambil secara gratis. Ketika  mobil pick up yang membawa batu putih tersebut kembali, tiba-tiba Giman berbicara kepada pemilik mobil " iki mumpung ana mobile, mengko sisan jikuk pasir sing wis tak kumpulke neng kali, gawa "celeng" ben gampang, nek sak colt isih luwih, jikuken kabeh" (ini mumpung ada mobil, nanti sekalian ambil pasir yang sudah saya kumpulkan di sungai, bawa "celeng" (alat untuk mengangkut beban dengan 2 roda kecil di depan dengan disurung). Pasirnya kalau 1 colt masih lebih, ambil semua).
Mendengar perkataan Giman tersebut, salah seorang warga bertanya "dikon ngepek apa dikon tuku Man ?" (dikasihkan apa disuruh beli Man ?). Gimanpun menjawab "peken dinggo nambahi gawe dalan, rasah tuku, ikhlas aku". (ambil saja buat menambah bahan membuat jalan, tidak usah beli, saya ikhlas). Salah seorang warga menimpali sambil bercanda "kok nggleleng kowe Man, apa kowe ora rugi ? apa kowe wis ra butuh duit ?" (Kok gaya kamu Man, apa kamu tidak rugi ? apa kamu sudah tidak butuh duit). Gimanpun menjawab "nek diomong butuh ya butuh, tapi dinggo ngamal, mengko khan ana balesane sing luwih gede". (kalau dibilang butuh ya butuh, tapi dipakai amal, nanti khan ada balasannya yang lebih besar).
Saya yang kebetulan mendengar itu semua hanya dapat geleng-geleng sambil mengelus dada. Banyak warga di RT-ku yang tergolong kaya, tapi kesadarannya untuk beramal masih kurang. Mereka seringkali terkesan keberatan kalau dimintai sumbangan walaupun dipergunakan untuk kepentingan umum. Sementara Giman yang hidupnya serba kekurangan, masih mau beramal untuk kepentingan umum, dengan jumlah yang terhitung besar untuk ukurannya.
Saya bukan orang yang ahli agama, tetapi ada suatu keyakinan dalam diri bahwa kita tidak akan miskin walaupun sering beramal dan bersedekah, karena Alloh swt, akan membalas dengan berlipat ganda. Dalam Surat Al-An’am ayat 160 Alloh swt berfirman :

من جاء بالحسنة فله عشر أمثالها
“Barang siapa mengerjakan kebaikan, maka baginya sepuluh (pahala)
sepuluh kali lipat amalnya”
Keikhlasan Giman yang saya deskripsikan di atas, diharapkan dapat memberikan pelajaran kepada saya khususnya dan kita semua, untuk tidak ragu-ragu dalam beramal dan bersedekah. Mumpung kita masih hidup di dunia, dan bahwa masih ada kehidupan setelah kehidupan di dunia yang harus kita persiapkan dengan memperbanyak amal di dunia.

Berbagi Informasi
Berbagi Informasi Updated at: Minggu, Juni 09, 2013

5 komentar:

  1. Beramal adalah perbuatan yang mulia apapun itu bentuknya,,,makasih sudah berbagi info sobat dan makasih juga sudah berkunjung

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul mas, dan dibutuhkan keikhlasan untuk melakukannya ...

      Hapus
  2. memang giman sangat menginspiratif sekali.

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus

Terima Kasih Atas Kunjungannya
Harap berkomentar yang santun
dan tidak ada unsur SARA dan pornografi
Maaf, komentar dengan link aktif akan dihapus