Selasa, 07 Januari 2014

EFEK NEGATIF DAN POSITIF TELEVISI BAGI ANAK

Efek Negatif dan Positif Televisi Bagi anak
Menonton televisi (TV) sudah merupakan kebiasaan sehari-hari hingga waktu luang sering hanya dimanfaatkan untuk menonton televisi. Kebanyakan pengguna televisi adalah anak-anak yang berinteraksi dengan televisi dengan pasif, bahkan sering kali terhanyut dan terpaku dalam menikmati tayangan televisi. Informasi mengenai efek negatif dan positif menonton TV, dapat menjadi panduan bagi orang tua untuk bersikap terhadap anak ketika menonton TV. Kali ini saya ingin berbagai informasi mengenai efek positif dan negatif televisi.

Televisi sebagai sebuah media, tentu mempunyai efek yang negatif dan positif khususnya bagi anak-anak. Beberapa efek positif TV diantaranya adalah sebagai berikut :
1.    Membantu proses belajar membaca
Televisi da!am menyajikan hal bentuk visual pada dasarnya telah mempermudah anak-anak mengenal huruf dan penampilan visual dalam bentuk benda yang belum mereka kenal.
2.    Merupakan kacamata dunia sekitar
TV dapat memenuhi keingintahuan tentang segala sesuatu diseputar kehidupan baik yang dekat maupun yang jauh.
3.    Penunjang dalam pelajaran sekolah khususnya dalam hal pengetahuan umum
TV banyak menyajikan berbagai pengetahuan umum yang dapat menunjang pelajaran di sekolah.
4.    Memperkaya pengalaman hidup
Televisi memungkinkan anak mengalami berbagai hal tanpa harus merasakannya sendiri.

Selain efek positif di atas, TV juga mempunyai efek yang negatif buat anak, yaitu :
1.    Mendorong anak mendapatkan dan mencapai sesuatu selekas mungkin (instantly)
Dilayar TV, segala sesuatu berjalan cepat. Gaya televisi memang mengharuskan kecepatan itu. Segalanya serba seketika. Hitungan yang berlaku dalam tayangan televisi adalah detik. Jadi, semua tampak cepat.
2.    Mendorong anak kurang menghargai proses
televisi memberondong anak dengan berbagai macam hiburan, kejadian pada momen-momen tertentu, pribadi-pribadi yang digandrungi, yang semua itu didapatkan dengan tanpa harus bersusah payah. Ini mendorong anak untuk kurang menghargai proses ini, bahkan dapat menimbulkan kecenderungan ingin mendapatkan sesuatu lewat jalan pintas.
3.    Kurang dapat membedakan khayalan dengan kenyataan
Kemampuan berpikir anak yang masih amat sederhana, memungkinkan anak cenderung menganggap apa saja yang ada di layar televisi adalah sesuatu hal yang nyata.
4.    Mengajarkan anak perilaku kekerasan
Tontonan TV yang berbau kekerasan yang sering dilihat anak, dikhawatirkan akan mengajarkan anak perilaku kekerasan dalam kehidupan sehari-hari.
5.    Mengurangi perhatian dan minat pelajaran
Keasyikan pada televisi akan berpengaruh pada minat dan perhatian anak pada pelajaran di sekolah.
6.    Meningkatkan kesenangan terhadap hal-hal keduniaan
TV seringkali menampilkan tokoh dan watak yang umumnya mencerminkan hal-hal yang menjadi obsesi pemirsa (yang indah rupawan, ganteng, kaya, bahagia, dan sebagainya), sehingga dapat meningkatkan kesenangan terhadap hal-hal yang sifatnya keduniawian.

Proporsi efek negatif dan positif TV bagi anak tentu saja sangat tergantung dari content acara yang ada pada stasiun TV. Apabila TV banyak menyajikan acara-acara yang kurang mendidik dan hanya semata-mata bersifat hiburan, tentu saja efek negatif menjadi lebih menonjol. Sebaliknya, apabila TV lebih banyak acara yang mendidik, tentu saja efek positif TV menjadi lebih menonjol.

=== semoga bermanfaat ===

Berbagi Informasi
Berbagi Informasi Updated at: Selasa, Januari 07, 2014

72 komentar:

  1. Pertamax mas Isnaeni :)
    Sekarang orang tua juga harus proaktif untuk memilih acara TV yang cocok untuk konsumsi anak-anaknya mas.
    karena banyak sekali tayangan2 TV yang kurang pantas ditonton anak-anak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul sekali mas, peran orang tua sangat penting di sini ..

      Hapus
    2. dimanapun peran orang tua juga penting kok mas, contonya nih ya...anak lagi nyeberang jalan tanpa tolah toleh, kalau ndak dimarahi bapak atau ibunya bisa keterusan ituh..

      Hapus
    3. sekarang kita ngomongin TV, mas Agus...

      lho hei kopiku aku taruh dimana ya?

      Hapus
  2. biasanya negativnya anak sedikit malas dengan adanya YV mas

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul, efeknya terhadap minat belajar juga turun drastis, kalau terlalu banyak menonton TV

      Hapus
    2. sekali lagi.. peran orang tua harus diperhatikan...

      Hapus
  3. yang pasti maghrib sampai mereka belajar, kita harus matiin ya Mas.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sepakat kang, nyong biasane juga kaya kuwe, khususe nek pas sinau soale mesti ngganggu ..

      Hapus
    2. inyong manut bae lah..aja klalen mampir nang rita

      Hapus
    3. setuju.. sama dengan disini, kang zach

      Hapus
  4. Bisa dikatakan sebagian besar acara televisi sekarang tidak mendidik anak. Mereka hanya mengejar rating terus di pasangi iklan. Mereka juga tidak perduli dengan jam tayang yang disajikan.

    Sudah sedemikian parahkah televisi di indonesia

    BalasHapus
    Balasan
    1. Memang sangat disayangkan, akhir-akhir ini begitu terasa kalau televisi hanya berorientasi profit, dan kurang dalam hal-hal yang sifatnya mendidik

      Hapus
  5. kalau bisa mmemang harus selalu di kontrol ya mas anak-anak saat nonton tv, supaya bisa aman :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul sekali mbak, peran orang tua besar banget dalam hal ini

      Hapus
  6. dr pengamatan saya negatif dan positifnya tv masih lebih banyak negatifnya. butuh peran dan kerja keras ortu utk itu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul mas, akhir-akhir ini content TV tambah parah, semata-mata ngejar profit

      Hapus
    2. ayo kita bikin stasiun tv yuk.... kan profitnya gede...

      Hapus
    3. Kalau cak Agus tertariknya bikin stasiun kereta ..

      Hapus
  7. Sebenarnya kalau menurut saya sih tinggal acara apa yang di pertontonkan untuk anak kalau itu brrsifat mendidik pasti baik tapi kalau sudah bersifat keras atau unsur negatif harus ada bimbingan orang tua

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul mbak, intinya memang pada pengendalian orang tua terhadap kegiatan anak menonton TV

      Hapus
  8. saya ikut menyimak saja soalnya saya jarang sekali menonton TV, lebih sering membaca berita ketimbang menonton.

    BalasHapus
  9. Asal selektif aja sob buat milih acara yang tepat Mas :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul, orang tua harus selektif mengarahkan dan mendampingi anak dalam menonton TV

      Hapus
    2. Ia Mas, ujungnya acara tivi yang disalahin, padahal sebenarnya orang tua yang membiarkan anak nonton acara tivi yang tidak layak di tonton untuk anak kecil :)

      Hapus
    3. Masalahnya, acara TV-nya sekarang juga kurang mendidik mas .. hehe

      Hapus
  10. Sebenarnya memang televisi itu ada banyak hal negatif, apalagi jaman sekarang banyak tayangan televisi yang saya rasa kurang mendidik dan cenderung membawa banyak dampak negatif.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul mbak, tapi memang tidak semuanya, ada juga yang positif tapi porsinya lebih kecil

      Hapus
  11. memang memprihatinkan sekali melihat keadaan dengan tayangan film indonesia yang kurang baik :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul mas, seharusnya Komisi Penyiaran Indonesia mengkritisinya ..

      Hapus
    2. mungkin ya emang sudah pada disuap mas wkwk , gk aneh kan di indonesia tercinta ni kaya gitu :D

      Hapus
  12. Kalau menurut saya, Jauhkan anak dari sinetron ya mas. biasanya kurang mendidik. pergaulannya terlalu ekstrim. bahaya bagi yang masih BO (bimbingan orang tua)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kadang ini yang susah di keluarga saya, karena mantan pacar saya penggemar sinetron, tapi kita mendampingi dan kasih pengertian kalau ada perilaku yang kurang patut dicontoh

      Hapus
  13. salam
    Salam kenal dari tirana aduka
    Kunjungan perdana.

    BalasHapus
  14. Yah, mesti pandai untuk memilah mana yang boleh mereka tonton dan yang tidak boleh :)
    dan tentunya pandai memberi alasan yang masuk akal kenapa mereka tak boleh menonton :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul mbak, tapi dasarnya anak-anak, kadang-kadang ngeyel, dan alternatifnya didampingi ..

      Hapus
  15. Semua ada positif dan negatifnya mas, tinggal bagaimana cara orangtua untuk memilih dan mengawasi anak-anaknya saja :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul sekali, anak-anak memang tidak bisa dilepas ketika nonton TV

      Hapus
  16. Mungkin pada dasarnya tergantung acara apa yang kita tonton, dan tentu langkahnya dengan cara lihat kontenya. dewasa atau anak2. sedangkan fenomena yang terjadi di sekitar kita yang harusnya hanya untuk dewasa, namun karena jam tayang yang masih di anggap sore secara tidak langsung anak menontonya. dan untuk mengantisipasi hal ini peran orang tua sangat penting untuk mengawasi anak saat menonton tv. Terimakasih sharing pak. Salam sukses

    BalasHapus
  17. Kadang juga, ketika udah di depan tv, jadi malas ngapa ngapain mas dan gak ingat waktu.

    BalasHapus
  18. mantap :D gan Keep Posting Ane Dukung ^_^

    Blogwalking Lirik Lagu Reggae - Andrekocak Blog

    BalasHapus
  19. pintar pintar memilah milah aja, mana yg baik mana yg buruk ;)

    BalasHapus
  20. hehehe...saya membiasakan diri untuk tidak nonton tipi. anak saya pun sangat jarang nonton tipi mas, mungkin ke depannya tidak saya ajarkan untuk nonton tipi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. sebenarnya TV juga banyak manfaatnya, tapi kalau cak Agus tidak membiasakan diri melihat TV, itu sebuah pilihan, dan saya respek terhadap itu

      Hapus
    2. jelas banyak lah manfaatnya, apalagi kalau tanggal tua, bisa masuk pegadaaian mas

      Hapus
    3. jangan keras-keras cak Agus, itu sering saya lakukan ... hehehe

      Hapus
  21. waduh.. kok banyak efek negatifnya ya mas di banding positifnya... saya tambahin untuk positifnya mas biar imbang... "menambah wawasan secara tidak langsung" hehehehe

    BalasHapus
  22. melihat efek negatifnya dari televisi terhadap anak sangat berbahaya juga yah mas, jadi peran orang tua sangat penting dalam menyeleksi program-program acara yang ditonton anak-anak mereka, makasih infornya mas :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener mas, khususnya bagi anak2 efek negatifnya cukup besar, dan ini harus jadi perhatian orang tua untuk membimbing dan mengarahkan anak dalam menonton TV

      Hapus
  23. Saat ini hampir setiap rumah mempunyai pesawat televisi. Pesawat televisi menjadi media informasi dan hiburan yang sudah merakyat sejak dahulu. Berapa jam rata-rata per tahun waktu kita habiskan di depan pesawat televisi? Mutu siaran televisi tampaknya semakin baik dan berkualitas. Bila berisi materi siaran yang 'kurang baik' dan 'menyimpang dari aturan' tentu akan 'disemprit' oleh Komisi Penyiaran Indonesia. Efek negatif harus dieliminir bagi perkembangan psikis anak-anak. Disinilah peran orang tua, guru, tokoh agama dan masyarakat, serta pemerintah begitu penting dalam mennyiapkan 'lingkungan yang ideal' bagi anak-anak generasi penerus cita-cita kemerdekaan bangsa Indonesia. Salam cemerlang!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener mas, sebuah penelitian di Amerika pernah saya baca, kalau rata-rata orang menonton televisi itu 24 jam per minggu. Sebagian ahli pendidikan menyatakan bahwa sebaiknya anak-anak dibatasi dalam menonton TV maksimal 10 jam per minggu. Tapi membatasi anak bukan hal yang mudah, sehingga peran orang tua sangat besar di sini untuk mendampingi dan membimbing anak dalam menonton TV

      Hapus
  24. ncit dan ncip malah jarang nonton tipi
    kalo ga ngelonin tablet ya mainan di kandang mbek...

    BalasHapus
  25. Terima kasih infonya, sangat bermanfaat, ternyata efek negatif menonton televisi lebih banyak daripada manfaatnya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau sekarang ya, karena content acara di TV relatif banyak yang kurang mendidik dan semata-mata mementingkan hiburan saja

      Hapus
  26. makasih banyak buat infronya, sangat bermanfaat dan menambah wawasan,,... salam sukses !! :-)

    http://goo.gl/G97fJ9

    BalasHapus
  27. terima kasih. informasinya sangat lengkap dan bermanfaat

    BalasHapus
  28. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  29. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus

Terima Kasih Atas Kunjungannya
Harap berkomentar yang santun
dan tidak ada unsur SARA dan pornografi
Maaf, komentar dengan link aktif akan dihapus