Kamis, 09 Januari 2014

PEMILU SETAHUN DUA KALI

Pemilu Setahun Dua Kali
Belum lama kita semua merayakan tahun baru 2014, tahun yang membawa harapan, membawa perubahan ke arah yang lebih baik. Bagi bangsa ini, tahun 2014 merupakan tahun pemilu. Bangsa Indonesia akan mengadakan perhelatan besar untuk memilih anggota legislatif untuk mewakili aspirasi rakyat di parlemen. Selain itu, mereka juga akan memilih presiden baru yang diharapkan akan membawa perubahan besar pada bangsa ini. Sebuah perhelatan besar yang memakan dana puluhan trilyun rupiah. Pemerintah telah menyediakan dana Rp. 17 trilyun untuk penyelenggaraan pemilu yang sebagian besar dialokasikan ke KPU dan kemudian Bawaslu, belum dana dari tiap-tiap partai. Anggaran yang menurut saya cukup besar, tapi barangkali sebanding dengan manfaat yang akan diperoleh dari hasil pemilu.

Beragam sikap dan pendapat muncul dari masyarakat tentang perhelatan pemilu. Sebagian begitu antusias menyambut perhelatan yang diselenggarakan setiap 5 tahun sekali, dengan harapan pemilu akan membawa perubahan yang baik bagi rakyat. Adapun sebagian yang lain bersikap skeptis, dan beranggapan bahwa siapapun yang nanti jadi anggota legislatif, tidak akan membawa perubahan yang berarti buat masyarakat. Komitmen mereka lebih kuat terhadap partai dan penguasa dibandingkan terhadap masyarakat luas. Ada pula yang tidak perduli apapun hasilnya, yang penting mereka mendapatkan keuntungan sesaat dari penyelenggaraan pemilu.

Terlepas beragamnya pendapat di masyarakat mengenai perhelatan pemilu 2014, ada fenomena menarik yang berangkali layak untuk diketahui. Perhelatan pemilu, ternyata telah membawa pencerahan bagi para bakal calon legislatif yang telah ditetapkan partai dan diverifikasi KPU. Mereka yang tadinya kurang perduli, menjadi sangat perduli terhadap kepentingan rakyat kecil. Mereka tidak segan-segan, untuk "blusukan" sampai ke pelosok-pelosok pedesaan, meninjau pemukiman-pemukiman kumuh, menunjukkan empati yang lebih dan menanyakan, apa yang bisa saya lakukan untuk membantu masyarakat di sini ?. Berbagai infrastruktur dan fasilitas umum yang dibutuhkan masyarakat mereka bangun bersama dengan masyarakat, tidak perduli berapa besar dana pribadi yang dikeluarkan untuk merealisasikan itu semua. Tingkat religiusitas mereka juga meningkat drastis. Safari ibadah ke berbagai tempat ibadah di pelosok-pelosok desa dilakukan, panti asuhan anak yatim dikunjungi dan disantuni, mereka melakukan berbagai kegiatan ibadah dengan tekun sesuai dengan keyakinannya masing-masing.

Begitu dahsyatnya pengaruh pemilu, untuk merubah seseorang menjadi sosok yang penuh empati, mempunyai komitmen untuk membantu rakyat kecil, berani berkorban, dan sangat religius. Suatu hal yang menurut saya sulit dilakukan oleh para kyai dan tokoh-tokoh agama lain. Perubahan pada sebagian orang tersebut, ternyata juga membawa dampak yang tidak sedikit bagi masyarakat luas. Oleh karena itu, besar .., besar .., dan besar sekali keinginan dan harapan saya, agar para pemimpin di negeri ini mempertimbangkan untuk menyelenggarakan pemilu minimal dua kali dalam setahun. Semoga ….

Berbagi Informasi
Berbagi Informasi Updated at: Kamis, Januari 09, 2014

84 komentar:

  1. ngomong ngomong sudah ada pandangan pilih mana belum nih yang senior?
    juniornya ini minta wejangan hehehehe
    gimana mas.

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah pandangan gak ada mas, gak kenal semua .. hehe

      Hapus
    2. saya malah gak kenal sama sekali mas, baru pertama hehehe

      Hapus
    3. Karena saya tidak kenal bakal calonnya, dan agar adil, kalau besok nyoblos tak coblos semua saja .. hehehe

      Hapus
    4. Emang saya cowok apaan mang .. ihh .. wkwkwkwk

      Hapus
    5. jangan semua mas, nanti gak kebagian yang belum nyoblos :-D

      Hapus
  2. waduh bicara pemilu ya? menurut saya setiap menjelang pemilu para calon akan melakukan banyak hal untuk mendapat perhatian masyarakat. tapi sebaiknya kita lihat saja apakah akan seperti ketika masih calon saat mereka sudah duduk di kursi kepemimpinan

    BalasHapus
  3. jah sayang saya blom cukup umur buat pemilu

    BalasHapus
  4. besok usul biar pemilu dibiayai caleg suruh urunan
    ben negara bisa ngirit biaya

    paling paling tar korupsinya tambah ndadi kali dah jadi... :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Usule kang Rawins rada cocok kiye .., nek gelem ra papa kang .. hehehe

      Hapus
    2. tentunya kang Pakies, ibaratbnya gak ada pedagang yang pengin rugi .. hehehe

      Hapus
  5. ckckck 17 milyard mas, itu duit semua yah.....

    yah biasa begitu, menjelang pemilu jadi pada berubah, semoga sih setelah dapet kursi ga lupa sama konstituen-nya ya mas...

    BalasHapus
  6. dengan uang sebanyak itu coba kalau dibuat untuk membangun rumah pasti sudah banyak

    BalasHapus
  7. di baliho dekat stasiun , pemilu dilaksanakan 9 april ya ? kalau gak salah lihat lho ya..
    kalau saya sih tetep goltam mas, golongan hitam

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gombal sudah ada komunitasnya belum ya kang Pakies, tak ikut ndaftar .. hehe

      Hapus
    2. hahaha...gombal mukiyo..golongan mbalelo muride mbak wakiyo

      Hapus
    3. Wah istilah anyar iki, lagi krungu .. hehehe

      Hapus
  8. iya sekarang udah mulai rame kampanye mas, pemilu 2014 udah semakin dekat :D

    BalasHapus
  9. Pemilu menghabiskan dana yang begitu besar, tapi manfaatnya belum terlalu besar, semoga tahun ini presiden yang terpilih jujur dan adil :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. masalahnya jujur tentang apa, adil buat siapa ya .. ? hehe

      Hapus
  10. Suatu harapan yang tak mungkin terlaksana - pemilu dua kali dalam setahun - hanya angan-angan saja. Aturan dan mekanisme pelaksanaan pembangunan di negeri ini menurut hemat saya sudah bagus, seperti pasca terpilihnya kepala daerah (Gubernur/Bupati/Walikota) kemudian disusun RPJMD dan Renstra SKPD. Begitu juga setelah presiden dan wakil presiden terpilih pasti menyusun RPJM dan Renstra Kementerian/Lembaga. Semuanya tentu dengan satu tujuan mensejahterakan masyarakat. Begitu juga wakil-wakil rakyat mempunyai peranan yang penting dalam penyusunan RAPBN dan RAPBD. Tentu didalamnya berisi program dan kegiatan yang pro job, pro poor, dan pro growth, dan pro environment. APBN dan APBD untuk rakyat. Indonesia Bisa!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Implementasinya yang barangkali masih kurang sesuai, perlu kontrol yang ketat dari berbagai pihak ...

      Hapus
    2. mungkin kalau pake celana ketat gak baik untuk kesehatan

      Hapus
    3. Tapi barangkali baik buat mata cak Agus ... hehehe

      Hapus
  11. Ya begitu deh calon wakil rakyat, awalnya saja untuk bisa dapat simpatisan rakyat, pas udah naik lupa deh, semoga tahun ini bisa membawa perubahan yang baik dengan terpilihnya presiden yang baru :)

    BalasHapus
  12. selamat malam Mas. Semoga saja Pemimpin yang Terpilih pada Pemilu Tahun ini bisa benar benar membawa Indonesia menjadi Negara yang bisa Maju seperti negara Negara lainnya yang telah Maju ya Mas...

    BalasHapus
  13. Saya nyimak aja mas..blum wktunya mkrin pemilu

    BalasHapus
  14. gk sekalian pemilu 3 kali aja mas..hehe

    BalasHapus
  15. Biasa mas kalau lagi ada maunya saja pada mau ngomong sama kuli tapi giliran dah jadi lihat saja pada ogah apalagi menyapa

    BalasHapus
  16. saya gak mau berharap mas, karena php itu menyakitkan#lah malah curcol
    haha

    BalasHapus
  17. Biaya yang dikeluarkan dalam pemilu g sedikit jadi seharusnya bisa maksimal pelaksanaanya y mas Isnaeni.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bukan hanya maksimal pelaksanaannya saja mas, kualitas caleg-nya juga harus ditingkatkan ..

      Hapus
  18. Alkhamdulilha ternyata imbas akan diadakanya pemilu 2014 memberikan dampak positif yang sangat sigifikan untuk para bakan calon legislatif. namun yang saya khawatirkan, perubahan tersebut hanya akan berlangsung selama sebelum pemilu di adakan, dalam arti hanya sebagai ajang cari muka kepada masyarakat kecil. setelah itu seperti sedia kala. Namun, semoga kegiatan untuk masuk ke pelosok pelosok kecil tersebut dilakukan secara continue atau setelah terpilih pun tetap seperti itu. Terimakasih sharingnya pak. Salam sukses

    BalasHapus
    Balasan
    1. Biasanya sih trus lupa sama konstituennya .. hehehe salam sukses kembali ..

      Hapus
  19. wow Rp. 17 trilyun campur daun apa duit semua itu mas... duitnya dari mana ya?

    BalasHapus
  20. saya juga kurang yakin dengan pemilu tahun ini hahaha

    BalasHapus
  21. mpun kaleh merem...cobi nyoblos kaleh untu mawon

    BalasHapus
  22. 17triliunnya berupa tumpukan daun tuh :D

    BalasHapus
  23. kita tunggu saja pemulu kali ini sob
    semoga indonesia tidak salah memilih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yang jelas pasti milih orang mas, masak milih sapi apa onta, gak mungkin to .. ? hehehe

      Hapus
  24. kunjungan perdana niyh kayaknya maz . . .
    politik oh politik , , ,selalu memberatkan otakku . .hehehe

    Ditunggu ya maz . .

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau saya yang memberatkan otak itu urusan dapur mas .. hehe, makasih kunjungannya ..

      Hapus
  25. hampir tiap tahun pasti ada pemilu mas, baik pemilu tingkat daerah, lurah, bupati, gubernur, hehee :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau pemilukada memang gak bersamaan, tapi kalau legislatif khan hanya 5 tahun sekali mbak Ririn, kalau lebih sering khan asyik .. hehehe

      Hapus
  26. Balasan
    1. Betul mas, kalau dibeliin nasi warteg, kira2 bisa untuk berapa orang ya .. ?

      Hapus
  27. Setiap pemilu aku tak pernah punya hak tuk mencoblos. Mungkin karena wajahku ganteng, jadi panitia takut aku kan menjadi pusat perhatian.

    BalasHapus
  28. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  29. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus

Terima Kasih Atas Kunjungannya
Harap berkomentar yang santun
dan tidak ada unsur SARA dan pornografi
Maaf, komentar dengan link aktif akan dihapus