Jumat, 10 Januari 2014

MENGHADAPI "ANAK NAKAL"

Menghadapi "anak nakal"
Apa yang anda pikirkan ketika mendengar anak kecil yang "nakal" ?. Masing-masing orang tentu mempunyai tanggapan yang berbeda-beda. Ini karena mereka mempunyai persepsi yang berbeda-beda. Masing-masing orang mempunyai ukuran-ukuran sendiri. Misalnya apabila orang tua mempunyai ukuran bahwa anak harus diam ketika pelajaran, maka ketika anak berbicara dengan temannya ketika pelajaran, maka orang tersebut menganggapnya nakal. Lalu bagaimana menghilangkan anak nakal ? Jawabnya sangat sederhana, hilangkan ukuran-ukuran tersebut. Apabila orang sudah tidak mempunyai ukuran-ukuran tertentu untuk menyebut anak kecil nakal, ini berarti sudah tidak ada lagi anak nakal.

Ada sebuah pernyataan menarik dari sebuah buku yang pernah saya baca, "tingkah laku anak merupakan upaya diri anak untuk mengembangkan diri". "Saat anak nakal, sebenarnya ingin menunjukkan potensi yang ada". Pernyataan ini menjadi masuk akal apabila kita mengkaji sejarah beberapa tokoh, diantaranya Albert Einstein dan Thomas Alfa Edison, penemu besar yang pada masa kecilnya dicap sebagai "anak nakal". Ada juga pemain sepakbola asal Brasil, Romario, yang senang membolos sekolah untuk bermain sepakbola.
Apa yang perlu kita lakukan apabila anak kita nakal (menurut ukuran kita) ?. Barangkali akan lebih bijaksana apabila kita mengarahkannya, sehingga diharapkan dapat muncul sebuah potensi yang hebat dibalik kenakalannya tersebut. Kali ini saya ingin  berbagi informasi, bagaimana menghadapi anak kecil yang nakal.

Membelokkan perilaku nakal anak, menjadi kegiatan positif
Setiap anak tentu memiliki naluri, insting, atau kecenderungan, baik yang positif seperti keingintahuan, keinginan mempertahankan diri, keinginan untuk menemukan sesuatu, dll, atau juga yang negatif, seperti kesenangan menggoda atau menyakiti orang lain. Apabila naluri, insting atau kecenderung pada anak kita muncul negatif, misal sering memukul temannya, jangan memberikan tekanan yang berlebihan, berupa larangan secara keras agar anak tidak mengulanginya. Tekanan yang berlebihan akan mengendap dalam alam bawah sadar dan bisa menimbulkan efek yang kurang baik pada perilaku anak selanjutnya, bahkan bisa menyebabkan beberapa penyakit saraf. Sebaiknya, orang tua membelokkan perilaku anak tersebut, misalnya dengan mengikutkan anak pada kegiatan beladiri, sehingga energi "nakal"-nya tersalurkan.

Hindari larangan tanpa jalan keluar
Apabila orang tua melihat anaknya nakal, seringkali langsung mencegahnya. Pada saat tertentu, barangkali tindakan itu bisa dipertimbangkan. Namun satu yang yang perlu dan sangat berguna bagi anak adalah melarangnya kemudian memberikan alternatif jalan keluar. Misalnya apabila anak ingin bermain bersama teman-temannya yang dinilai dapat membawa pengaruh buruk. Orang tua melarang anak, tetapi juga mengajak anak untuk pergi ke tempat yang disenangi anak. Hal ini menyebabkan larangan dari orang tua tidak menimbulkan beban dan memberikan alternatif kegiatan lain yang menarik.

Intinya, potensi-potensi "kenakalan" yang ada pada diri anak, jadikanlah sebagai sebuah potensi yang dapat dikembangkan ke arah yang positif. Semoga Allah swt memberikan kekuatan kepada kita untuk mendidik anak-anak ke jalan yang terbaik dan dijauhkan dari hal-hal yang mebawa pada jalan yang menyesatkan.


=== semoga bermanfaat ===

Berbagi Informasi
Berbagi Informasi Updated at: Jumat, Januari 10, 2014

69 komentar:

  1. nakalnya anak itu karena butuh perhatian mas

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ada benarnya juga yah Sobat @ Debe dan lengkapnya
      Perhatian juga Kasih sayang yang sungguh-sungguh :)

      Hapus
    2. anak nakal berarti si anaknya pengen di perhatiin, cari - cari perhatian begito ya

      Hapus
    3. Sebagian memang seperti itu, cari perhatian. Tapi apapun motifnya, orang tua sebaiknya tidak mempunyai pandangan negatif bahwa kenakalan itu bersifat menetap, tetapi bisa dirubah menjadi perilaku yang lebih positif

      Hapus
    4. saya setuju asal bisa mendidik dengan baik si anak akan bisa lebih baik saat beranjak dewasa.

      Hapus
    5. iya mungkin gitu ya mbak sang anak butuh perhatian

      Hapus
    6. Saya punya 2 anak. Sepasang
      Nakal namun tetap diarahkan agar tidak terlalu Nakal
      Namaya juga anak anak

      Hapus
    7. Anak kecil nakal malah biasanya kreatif ya kang Asep ..

      Hapus
    8. Selamat pagi, hadir kembali Mas Mohammad di artikel
      Menghadapi anak nakal dan jangan kurang2 sabar tawakal
      Dalam mendidik anak kita. apalagi anak kita super aktif atau juga nakal

      Hapus
  2. Selamat malam Mas Mohammad wah artikelnya sangat bermanfaat
    Nih Mas? kebetulan anak saya yang ke 2 Laki-laki Nakalnya gak ketulungan
    Jadi mau coba dengan trik artikel dari Mas Ini terima kasih yah Mas? :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. sama-sama mas, anak sulung saya dulu juga nakal dan aktif. Energinya saya salurkan ke hobinya musik sama sepakbola, sekarang waktunya tersita untuk kedua kegiatan tersebut

      Hapus
  3. kalau saya pribadi, cukup dilihat saja sebatas apa kenakalan anak tersebut sembari terus membimbingnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul, intinya lihat potensi dibalik kenakalannya, dan arahkan ke hal yang lebih positif

      Hapus
  4. wah hebat nih mas Is... mantab deh, tspi lebih baik nakal tuh anaknya dari pada diem sambil kedip - kedip koyo anak cacingan ehehhe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya sepakat mang, saya juga lebih senang ngelihat anak kecil yang aktif dan nakal daripada diem saja .. hehehe

      Hapus
  5. nyimak dulu gan baru komentar :D

    BalasHapus
  6. Kadang kalau sudah pegel menghadapi anak yang nakal kekerasan yg terjadi ya mas..dan itu juga akan menambah buruk prilaku anak kedepannya nanti
    makasih mas bisa dipraktrkin nih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama mbak, kekerasan terhadap anak memang tidak baik dan mengendap dalam alam bawah sadar anak dan efeknya kurang baik

      Hapus
  7. setuju mas, kadang orang tua hanya bisa melarang dan melarang tanpa memberikan solusi ya mas..makasih ilmunya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalo jaman dulu orang tua ketika melarang anak berbuat yang menurut orang tua gak boleh, anak pasti nurut dan tidak melakukannya karna dah dilarang tapi berbeda dengan anak jaman sekarang, ketika orang tua melarangnya anak tersebut pasti balik bertanya kenapa hal tersebut dilarang, makanya jaman sekarang orang tua harus cerdas karna tidak cukup dengan perkataan "melarang" akan tetapi harus bisa memberikan penjelasan yang bisa dipahami anak kenapa hal tsb tidak diperbolehkan dilakukan oleh si anak...

      Hapus
    2. wah mas marnes keren banget komentarnya.. saya sampai terpana melihatnya deh..

      Hapus
    3. Bener manget mas MK, semua tergantung orang tuanya, dan juga jangan melarang sambil memberikan tekanan, malah hasilnya tidak baik, tetapi yang penting bagaimana mengarahkan anak agar energi nakalnya tersalurkan ke arah yang lebih baik

      Hapus
  8. kalo saya yang nakal gimana??? heuheu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau mbak Dwi yang nakal, tak cubit nanti .. hehehe

      Hapus
    2. wah mas isnaeni genit deh... saya juga mau cubit mbak dwi xixixixi

      Hapus
    3. wkwkwk pada genit nih :D masa dicubit, kan harusnya klo aku nakal ya kasih uang biar gak nakal :D

      Hapus
    4. wah kalau setiap ada yang nakal dikasih duit, tekor no ... hehehehe

      Hapus
  9. Bener banget mas, kalau guru sudah terbiasa dengan hal-hal seperti itu ya mas, dan tentunya sudah tahu apa yang seharusnya dilakukan ..

    BalasHapus
  10. ada beberapa cara kita sebagai orang tua mencegah diri sendiri supaya tidak mudah mengasih titel "NAKAL" ke anak :
    1. kita harus ingat bahwa anak memiliki "karakter" turunan dari kita.
    2. kita harus ingat tindakan salah apa yg pernah kita lakukan sehingga dicontoh oleh anak.
    3. selanjutnya saya lupa.... ntar aja klo saya ingat ta' lanjutkan lagi..... :p

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul mas, kita juga selaku orang tua harus instropeksi terhadap jati diri yang ada pada diri kita sendiri. Usahakan orang tua tidak memberikan label "nakal" terhadap anak, karna justru labeling inilah yang kemudian membuat anak tersebut menjadi nakal dan yang paling terpenting memberikan nafkah rezeki terhadap keluarga harus dari sumber yang halal.

      Hapus
    2. wah makasih, mas MK. benar itu hal ketiga yg saya lupa tadi :)

      Hapus
    3. bahasa kerennya pikun ya kang..? hehehe

      Hapus
    4. Bener banget, sebenarnya kata "nakal" itu cipataan orang tua yang memberikan ukuran-ukuran, sehingga kalau kita meniadakan ukuran, tidak ada kata anak nakal. Sebenarnya ketika nakal, anak tersebut sedang menampilkan potensinya, tapi karena tingkat kognitifnya belum baik, perlu pengarahan agar potensi itu dilakukan pada hal yang baik

      Hapus
  11. anak lelaki saya malah jarang tak larang-larang, kecuali kesalahan prilaku yang mendasar....selain itu mah, ngoboy azh lah.....yang penting pondasi agamanya yang kudu di patrikan pada jiwanya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itu artinya kang Hadi tidak mematok ukuran-ukuran tertentu untuk memberikan label "nakal" pada anaknya. Memberikan pondasi agama menurut saya cara cerdas agar anak memahami norma-norma agama yang tidak boleh dilanggarnya.

      Hapus
  12. tapi malah kebanyakan anak yang masa kecilnya nakal, nanti setelah dewasa malah jadi pintar loh mas.. banyak kenalan di mana-mana dan mudah dalam berkomunikasi sama orang baru hehehehe...

    saya sendiri sih kalau lihat anak kecil nakal juga nggak sabar mas.. dan sedikit nggak suka dengan anak nakal.. yah mungkin karena saya masih bujangan saja kali ya mas.. jadi belum ada sifat kebapaannya heheehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener banget mas, banyak kasus yang sudah dapat diamati, seperti artikel di atas saya mencontohkan Eintein, Thomas Alfa Edison dan Romario, dan memang sebenarnya tidak ada anak nakal kecuali orang tua memberikan ukuran-ukuran tertentu, jadi hanya rekaan orang tua, makanya tidak ada standar yang pasti, semua tergantung ukuran masing-masing

      Hapus
  13. biasanya anak yang nakal sudah besar nanti menjadi sukses mas, tapi tergantung juga cara mendidiknya kalau bisa dididik dengan baik pasti akan sukses nantinya asal jangan kebalikannya aja hehe...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul mas, ketika anak nakal, sebenarnya dia sedang mengeluarkan potensi yang ada pada dirinya, dan tugas orang tua mengarahkan potensi tersebut menjadi suatu hal yang positif

      Hapus
  14. kalau nakalnya masih wajar ya bisa dimaklumi mas. tapi kalo kelewatan yang susah..

    salam kenal. Blogwalking

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wajar dan kelewatan itu juga tergantung ukuran-ukuran yang dipatok orang tua, barangkali kalau level nakalnya menurut ukuran tersebut sudah agak tinggi, perlu lebih banyak dibimbing dan diawasi ..

      Hapus
  15. diperlukan treatment khusus ya mas unutk menghadapi anak yang nakal :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nakal dan tidak nakal, sebenarnya semua anak membutuhkan treatmen yang khusus dari orangt tua, agar potensi dan bakatnya bisa berkembang dan disalurkan ke arah yang benar ..

      Hapus
  16. saya baru sadar juga, benar, kenakalan emang tak bisa dinilai dari sudut pandang satu orang. karena nakal memiliki ukuran masing 2 :)
    terimakasih mas buat pencerhannya

    BalasHapus
  17. nice tips, , ,
    bermanfaat kalo ntar dh punya anak, , ,
    salam kenal . .

    BalasHapus
  18. Iya mas,kalau asal larang tp tak ngasih solusi kegiatan penggantinya,malah bikin anak gak brkembang dan semakin sulit bersosialilasi.

    BalasHapus
  19. Kalau masih kecil nakal itu wajar ya mas. yang penting pas udah gede bisa di didik dengan baik, yang tua saja masih banyak yang *Nakal.

    BalasHapus
  20. Tips yang sangat bagus Mas, soalnya ntar lagi saya bakal punya anak juga hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. mudah-mudahkan dilancarkan besok lahirnya, sehat ibunya, sehat bayinya ...

      Hapus
  21. memarahi anak bukan cara yang tepat untuk menghadapi anak nakal ya mas. Jadi diperlukan tips dan trik khsuus untuk mengatasinya. Supaya tidak nakal lagi dan bisa lebih baik. Tips yang sangat menarik dan mencerahkan untuk kita semua :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul mbak, kalau ada tekanan yang agak keras nanti mengendap dalam alam bawah sadar anak, dan efeknya kurang bagus ..

      Hapus
  22. anak nakal merupakan ciri2 anak pintar ya mas, kenakalannya merupakan respon dari otaknya yg aktif ya mas, hehehe :D sangat bermanfaat sekali pencerahannya :)
    kunjungan perdana n salam kenal ^^

    BalasHapus
  23. saya setuju..dengan mengarahkan potensi kenakalan ke arah hal yang positif..itu bisa mempengaruhi masa depan sang anak kearah yang positif juga.....keep happy blogging always..salam dari makassar :-)

    BalasHapus
  24. Menghadapi kenakalan anak sangat di tuntut kesabaran
    Dengan waktu yang lumayan tidak sebentar tapi kata
    Orang tua ada kalanya anak kita nakal, katanya lagi
    Di bales oleh anaknya agak mitos sih tapi kata orang tua sih?

    BalasHapus
  25. Setuju mas,,,, menghadapi anak nakal itu memang membutuhkan kesabaran extra. selain membimbing ke sisi positiv kita juga di haruskan mengajarkan anak dengan prilaku orang tua agar si anak meniru

    BalasHapus

Terima Kasih Atas Kunjungannya
Harap berkomentar yang santun
dan tidak ada unsur SARA dan pornografi
Maaf, komentar dengan link aktif akan dihapus