Seperti biasa, malam sabtu saatnya menjalankan tugas
sosial di kampung, ronda. Satu persatu kami datang ke cakruk. Sambil menikmati
kacang godhog dan teh, kami ngobrol sana-sini. Entah siapa yang mulai, tidak
seperti ronda-ronda sebelumnya, sejak awal kita banyak membicarakan masalah
pilpres. Selama ini, kami memang seperti bersepakat walaupun tidak dilisankan,
untuk membatasi bicara masalah pilpres. Kami tidak ingin ukhuwah di antara kami
rusak, karena kami tidak mendukung calon yang sama. Saling mem-bully bukan
budaya kami.
Malam itu kami membicarakan hasil putusan MK
atas gugatan pasangan Prabowo-Hatta. "wis wayahe rekonsiliasi, bahu
membahu mbangun negara (sudah saatnya rekonsiliasi, bahu membahu membangun
negara)", kata pak Mar mencoba bijaksana. "mudah-mudahan wae Jokowi-JK
sesuk isih eling karo janji-janjine (mudah-mudahan besok Jokowi-JK masih ingat
dengan janji-janjine", kata Pak Ari. 'Walah aku malah wis ora eling
janji-janjine je .. (walah, saya malah sudah tidak ingat janji-janjinya)"
ujar pak Joko. "Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, Tol Laut, Drone untuk ketahanan nasional, mendukung
Palestina, Pembangunan infrastruktur seperti jalan, listrik, irigasi, dan
pelabuhan, pokoke akeh banget", kata Pak Ari.
"Sopo wae presidene pada
wae, aku ya ora mundak dadi sugih (siapa saja presidennya sama saja, aku juga
tidak menjadi kaya)" kata Pak Mar sambil senyum. "We, ana no pak Mar,
lha nek solar mundak, piye coba ? durung barang-barang liyane mesti melu mundak
(ya ada pak Mar, kalau solar naik, gimana coba ? belum barang-barang lain mesti
ikut naik)", kata pak Basuki. Pak Mar yang kernet bis kota cengar-cengir
sambil garuk-garuk kepala. "Tapi mungkin nek tol laut dadi, dalan-dalan
dibangun dan didandani, pungli diilangi, rego barang juga iso medun (tapi
mungkin kalau tol laut jadi, jalan-jalan dibangun dan diperbaiki, pungli
dihilangkan, harga barang bisa turun" kata pak Ari. Kami semua diam,
mencoba mencerna apa yang dibicarakan tadi.
Sangat berbeda apa yang saya
saksikan di cakruk, dengan apa yang saya amati di sosial media. Bully dengan
bahasa yang kurang santun dengan kata-kata yang kasar, terhadap seseorang yang
dianggap lawan seperti menjadi sebuah hal yang wajar akhir-akhir ini. Tidak
perduli sahabat, saudara, maupun rekanan, kalau tidak sejalan, dianggap lawan
dan patut bahkan wajib untuk di-bully.
Banyak kalangan menyatakan
bahwa internet dan sosial media merupakan media baru untuk menyalurkan
partisipasi politik sebagai bagian dalam penerapan demokrasi. Apakah partisipasi
politik harus menafikkan nilai-nilai kesopanan dan budaya santun sebagai bagian
dari budaya Indonesia yang selama ini begitu dibanggakan ? Apakah demi
partisipasi politiknya, seseorang akan mengorbankan sahabat, teman, dan saudara
? Banyak jalinan pertemanan hancur semata-mata karena garis politik yang
berbeda. Pertanyaannya, apa yang mereka dapatkan ?
dalam kehidupan nyata sebaiknya jangan terprovokasi oleh sosmed ya mas, jaga ukhuwah dan persaudaraan, siapapun presidennya..ngeblog jalan terus hehe...
BalasHapusBener kang Muroi, kemarin saya jadi males buka sosmed, kadang cuma nginjen trus tak tutup lagi, isinya saling bully ..
Hapussepakat dengan kang Muroi, apalagi jika saya berkomentarnya suka penuh dengan dedikasi dan sering kali jadi kompor mledug, jangan terpengaruh, ngblog jalan terus dan jangan lupa minumnya tetap harus teh botol sosro loch yah. :D
HapusSepakat banget Mas Is, siapapun yang terpilih jadi presiden mungkin itulah yang terbaik karna kedua Capres tersebut merupakan putra bangsa yang pasti memiliki kelebihan dan kemampuan untuk memimpin bangsa ini. Jadi sudah saatnya melupakan nomer 1, nomer 2 dan mari kita tetapkan nomer 3 (persatuan Indonesia).
BalasHapusMedia memang punya peranan yang penting dalam hal nie, bisa dilihat diberbagi jejaring sosial hanya karna beda pilihan capres tak jarang diantara mereka saling mencaci-maki dan saling menghujat. Sah-sah saja mengidolakan salah satu kandidat tapi jangan sampe berlebihan, persahabatan dan persatuan jauh lebih penting. Gimana bangsa nie mau maju kalo rakytanya saja gak bersatu.
Sekarang MK sudah memutuskan bahwa sudah ada capres yang terpilih dan sah secara hukum untuk memimpin bangsa nie. Harapannya semoga presiden yang terpilih ini bisa membawa Indonesia ke arah yang lebih baik lagi. Dan semoga apa yang mereka janjikan pada saat kampanye bisa terealisasikan. Yuk mari kita kawal pemerintahan yang baru ini hingga 5 tahun ke depan :)
Amiin ...
Hapussiiip .. super banget ini ...
Ternyata pilpres tahun ini banyak makan korban. Ada teman saya yang berantem gara-gara pilpres mas ...
Kalau yang tebawa emosi itu biasanya terlibat terlalu jauh ya Kang ? jadi sangat di perhitungkan untung rugi nilai investasi dalam dunia politik, tapi kalau seperti kita mah, kenapa musti mengorbankan dengan nafsu angkara murka ? he,, he,, he,,
BalasHapusSalam
Betul banget mas. Kalau untuk orang seperti kita memang tidak ada untungnya, dan bahkan mungkin malah ada ruginya karena bisa merusak ukhuwah ..
HapusYang terpenting kita masih jadi masyarakat Indonesia yang solid dan menjaga persatuan Indonesia. Sekalipun salah satu dari capres itu memang pilihan kita yang kalah.
BalasHapusSelalu semangat buat berbagi ilmu pak. ^.^
Betul mas, tentunya dalam sebuah kompetisi ada yang menang dan kalah, tapi dalam persaingannya gak perlu dengan cara2 yang kurang santun, malah nanti berpotensi menjadi sebuah konflik
Hapusmemang benar mas, social media seperti dua mata pisau, di satu sisi dampaknya positif karena bisa bersiaturahmi dengan kawan yang jauh, namun banyak juga sisi negatifnya seperti gibah, mencaci maki orang sudah menjadi hal yg lumrah kita lihat, khususnya menjelang pilpres kemarin
BalasHapusyg mereka dapatkan adalah kerugian ,,,, :)
BalasHapusbegitukah mas piu ?
Hapuspagelaran dagelan sudah berakhir, keuptusan sudah diambil, ente mo ngomong apaan ge'...emangnye kite pikirin....legowo ajah deh...biarin sekarang kita bantu dankita kawal sohib kita kang Jokowi yang mimpin dah
BalasHapusSiapa pun presidennya
BalasHapusMinumnya kan tetep sama air bening juga :)
wwkwkwkwkw,
Hapussetuju banget masss
salam kenall, ditunggu kunjungannya di blog q :D
hahay...gara-gara air bening doangan...kang pur dapet kenalan euy...:D
Hapustetap saja nyruput kopi
Hapushehehe iya mas.. di medsos sangat ramai bully bullyan semua .. karena jagoan saya menang, jadi saya sih santai saja heehehehe
BalasHapussaya sih serem liat fenomena orang yang membela salah satu presiden sampe ngelukain dirinya sendiri, kaya segitu fanatik nya
BalasHapusenak rondane setu!
BalasHapusNgeri sekali om, kalau liat berita di tv, atau komentar-komentar di sosmed,
BalasHapusyang saling menjelekk2an masing - masing pasangan pres dan wapres.
Miris sekali ya om Is..
follow done#97
follback ya om Is..
Siapa pun presidennya, tetap aja cari makan sendiri
BalasHapusasyik juga yah bisa ngobrol cakruk getu, pasti ngerumpi sampai dimana mana ya mas :D
BalasHapusselamat sore kang apakabarnya lama gak jua,, baru siuman nih :D
BalasHapussambil patroli malam saya nyimak obrolan cakruk indonesia baru dulu ya...salam sipp :D
BalasHapuskepriwe kabare Kang?
BalasHapuscangkrukan wenak tenan. hehehe
BalasHapusbaca tulisannya sepertinya obrolannya seru, kalau disitu langsung menyenangkan kayanya ngrumpinya.
BalasHapusJudul blognya Berbagi Informasi... saya juga mau bagi informasi nih... saya sudah hadir (lagi) h-hee...
BalasHapus