Sabtu, 27 Agustus 2016

TELEVISI VS PENDIDIKAN KARAKTER

Televisi vs Pendidikan Karakter
Anak harapan masa depan
Televisi pada saat ini merupakan hiburan utama keluarga Indonesia. Masyarakat dimanjakan dengan banyaknya saluran televisi, sehingga bisa memilih acara yang disukai. Anak-anak menjadikan menonton televisi sebagai menu kegiatan utama sehari-hari. Anak bisa betah menonton televisi berjam-jam, tanpa henti. Kegiatan menonton televisi yang berlebihan menyebabkan pengaruh acara televisi sangat besar terhadap anak. Pola belajar anak adalah dengan cara meniru (learning by imitation). Apa yang dilihatnya akan mudah untuk diadopsi dalam perilaku mereka.
Apabila diperbandingkan, maka minat menonton televisi akan lebih besar daripada minatnya belajar. Apa yang dilihat di televisi akan lebih mudah diserap dan dipelajari daripada apa yang diajarkan oleh guru. Televisi seakan menjadi guru yang pertama dan utama bagi anak. Mereka lebih percaya dengan televisi daripada guru dan orang tua. Pendidikan karakter yang dilakukan guru dan orang tua akan menjadi efektif, apabila anak melihat tontonan televisi yang menggambarkan hal sebaliknya dari apa yang diajarkan orang tua dan guru.
Di sinilah peran orang tua menjadi penting dalam menyeleksi yang dapat ditonton oleh anak. Banyak acara televisi saat ini yang kurang pas untuk ditonton oleh anak dan butuh bimbingan orang tua. Orang tua harus dapat memilihkan dan mengarahkan acara televisi yang ditonton anak. Banyaknya stasiun televisi mempermudah orang tua dalam melakukan hal tersebut.
Apabila orang tua tidak dapat mengontrol acara televisi yang ditonton anak, berpotensi menyebabkan pendidikan karakter yang dilakukan guru dan orang tua menjadi kurang efektif. Keteladanan yang ditunjukkan orang tua untuk menanamkan nilai-nilai moral dan perilaku tertentu, tidak akan efektif apabila acara televisi yang ditonton anak menunjukkan hal sebaliknya. Nasihat guru dan orang tua menjadi tidak efektif apabila acara televisi yang dintonton oleh anak menunjukkan hal yang berbeda.
Apabila anak dibiarkan untuk menonton terus program acara televisi dari luar negeri, seperti film asing, sinetron asing, berpotensi mengaburkan nilai-nilai agama dan sosial dalam hal respek, kesopanan, susila. Hal ini karena  nilai-nilai dan norma yang berbeda dengan kita. Hal yang lebih dikhawatirkan, apabila anak memiliki kekaguman terhadap budaya dari negara asal acara televisi yang ditontonnya, walaupun budaya tersebut tidak sesuai dengan budaya masyarakat.
Selain itu, apabila ditelaah, maka acara televisi pada saat ini banyak menampilkan hal-hal yang menjadi obsesi dari anak-anak (ganteng, kaya, disukai lawan jenis, jagoan, dan sebagainya). Perilaku yang ditunjukkan juga banyak mencerminkan sifat-sifat keduniawian. Hal ini berpotensi untuk meningkatkan semangat keduniawiaan, dan ini bukan merupakan karakter yang diharapkan.

Namun, orang tua juga tidak perlu untuk melarang anak menonton televisi, karena televisi juga mempunyai dampak yang positif bagi anak. Dampak positif dan negatif televisi dapat dilihat di sini. Orang tua hendaknya dapat mengatur jadwal menonton televisi dan memilihkan dan mengarahkan acara televisi yang ditonton anak, serta melakukan bimbingan kepada anak ketika menonton televisi.

Berbagi Informasi
Berbagi Informasi Updated at: Sabtu, Agustus 27, 2016

5 komentar:

  1. Benar sekali peran serta orang tua sangat penting dalam kasus ini maka bimbingan dan arahan dalam menonton televisi harus di laksanakan, makanya kalau di sinetrin suka ada tulisan di pinggir bawah seperti R-BO atau apalah yang lainnya :-)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bimbingan orang tua memang sangat menentukan dalam penanaman nilai-nilai karakter. Sebenarnya ada juga nilai-nilai yang ditanamkan dari acara televisi, tapi perlu penjelasan dari orang tua agar anak paham.

      Hapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus

Terima Kasih Atas Kunjungannya
Harap berkomentar yang santun
dan tidak ada unsur SARA dan pornografi
Maaf, komentar dengan link aktif akan dihapus