Seringkali
di masyarakat kita dengar seseorang meninggal karena stroke. Stroke memang merupakan
salah satu masalah medis utama di pada masyarakat karena tingkat mortalitasnya
yang masih cukup tinggi. Setiap tahun hampir 800.000 orang mengalami stroke
baru atau stroke ulangan. Di dunia, setiap 40 detik terjadi kasus stroke, dan
setiap 4 menit seseorang meninggal karena stroke. Di Indonesia, sekitar 28,5%
penderita stroke meninggal dunia setiap tahunnya.
Stroke
merupakan kerusakan jaringan otak yang disebabkan berkurangnya atau terhentinya
suplai darah secara tiba-tiba. Akibat hal ini, maka jaringan otak akan mati dan
tidak dapat berfungsi lagi. Menurut penyebabnya maka ada 2 (dua) jenis stroke, pertama,
karena aliran darah ke otak mengalami penyumbatan, disebut stroke iskemik.
Tersumbatnya pembuluh darah yang menyebabkan Stoke Iskemik |
Kedua,
karena pecahnya pembuluh darah di otak, sehingga darah mengalir ke rongga sekitar
jaringan otak, menyebabkan otak tidak mendapatkan oksigen dan bahan makanan
dari darah dan jaringan otakpun mati, dan disebut stroke hemoragik.
Lalu,
apa penyebab stroke ? Stroke disebabkan karena tersumbatnya aliran darah ke otak,
tentu saja penyebabnya adalah lemak-lemak yang tertimbun di pembuluh darah
sehingga menyebabkan pembuluh darah menjadi tersumbat. Endapan-endapan lemak
juga dapat terlepas menjadi gumpalan-gumpalan kecil dan dapat berpotensi untuk
menyumbat pembuluh darah di bagian otak. Hipertensi juga dapat menyebabkan
stroke, karena tekanan darah yang tinggi menyebabkan dinding-dinding pembuluh
darah menjadi lemah dan mudah pecah. Namun, stroke juga dapat merupakan faktor
keturunan akibat mutasi gen pada kromosom 19 yang dikenal dengan penyakit
CADASIL (Cerebral Autosomal Dominant
Arteriopathy with Subortical Infarcts and Leukoencephalopathy) yaitu suatu
kelainan pada dinding pembuluh darah kecil, terutama di otak yang biasanya
terjadi pada usia dewasa.
Selain
faktor penyebab tersebut, maka terdapat faktor risiko yang memperkuat risiko
terjadi stroke. Faktor risiko tersebut, adalah sebagai berikut:
Faktor Risiko Mayor
Faktor
risiko mayor merupakan penyakit atau gangguan lalin yang sudah bersarang di
tubuh penderita stroke, diantaranya:
·
Hipertensi
·
Penyakit jantung
· Gejala-gejala pengerasan pembuluh darah,
gangguan pembuluh darah koroner, gangguan pembuluh darah karotis.
·
Diabetes melitus.
·
Pernah terserang stroke sebelumnya.
·
Hiperlipidemia (peninggian kadar lipid dalam
darah).
·
Panyakit pada katup atau otot jantung.
·
Ketidaknormalan irama jantung.
Faktor Risiko Minor
Faktor
risiko minor adalah faktor yang biasanya tejadi karena faktor gaya hidup dan
pola makan, diantaranya:
·
Kadar lemak darah yang tinggi
·
Merokok
·
Kegemukan (obesitas)
·
Kadar asam urat yang tinggi.
·
Hematokrit tinggi
·
Fibrinogen tinggi
·
Kurang gerak/olah raga.
·
Penyalahgunaan obat-obatan (narkoba)
Akan
lebih baik apabila kita dapat meminimalisasi risiko stroke, karena tingkat
bahayanya yang tinggi. Salah satu hal adalah dengan merubah gaya hidup dan pola
makan, sehingga bisa meminimalisasi faktor risiko minor. Selain itu, dengan melakukan
pencegahan untuk meminimalisasi faktor penyebab dan faktor risiko mayor yang
dapat meningkatkan risiko kejadian stroke. Semoga Bermanfaat.
Sumber Referensi:
Sumber Referensi:
Adib,
M. (2009). Cara Mudah Memahami & Menghindari
Hipertensi, Jantung, & Stroke. Yogyakarta: Dianloka Pustaka.
http://www.stroke.org/understand-stroke/what-stroke
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus