Postingan ini diilhami dari melihat
teman yang sedang menidurkan anaknya yang masih balita dengan membacakan
cerita. Anak temanku terlihat begitu serius mendengarkan, sambil sesekali memberikan
komentar. Sambil membelai rambut anaknya, temanku terus membacakan cerita
sehingga akhirnya si anak tertidur.
Jadi ingat 3 – 4 tahun
lalu, saya dan juga istri seringkali bercerita untuk menidurkan anak bungsuku,
dia paling senang kalau mendengarkan cerita sebelum tidur. Karena tidak pandai
bercerita, andalanku hanya cerita "kancil
nyolong timun" yang kumodifikasi sebisaku sehingga menjadi cerita
"acak kadul", tapi anehnya
anakku juga senang. Kalau sekarang, karena sudah kelas 3 SD, dia lebih suka melihat
youtube.
Banyak manfaat yang bisa
dipetik dari kegiatan bercerita khususnya buat balita, diantaranya adalah
sebagai berikut :
1. Membantu pembentukan pribadi dan moral anak. Cerita sangat efektif untuk
mempengaruhi cara berpikir dan berperilaku, karena anak sangat senang
mendengarkan cerita, walaupun berulang-ulang. Orang tua dapat bercerita
mengenai kisah para nabi atau cerita-cerita kepahlawanan, sehingga nilai-nilai
moral yang terkandung di dalamnya dapat membentuk pribadi dan moral anak.
2.
Mengasah imajinasi anak. Pada
saat dibacakan cerita, anak distimulasi untuk menciptakan gambaran visual di
benaknya. Misalnya pada saat dibacakan cerita "kancil nyolong timun", anak akan menggambarkan bagaimana
kancil mengendap-endap menuju kebun pak
tani dan kemudian mengambil timun. Anak juga menggambarkan bagaimana pak tani
kemudian muncul tiba-tiba dan memergoki si kancil sedang memakan timun, dan
sebagainya. Imajinasi yang dibangun anak saat menyimak cerita memberikan
pengaruh positif terhadap kemampuan anak menyelesaikan masalah secara kreatif.
3. Mengembangkan kemampuan berbahasa. Cerita juga dapat mengembangkan kemampuan berbahasa
yaitu melalui perbendaharaan kata yang sering didengarnya. Lebih dari itu,
kemampuan berbahasa secara baik dan benar akan diperoleh anak jika si pencerita
mampu bercerita dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar.
4. Merangsang minat baca anak. Anak
berbicara dan mendengar sebelum ia belajar membaca. Oleh karena itu,
pengembangan sistem bahasa lisan yang baik sangat penting untuk mempersiapkan
anak belajar membaca. Membacakan cerita dapat menjadi contoh yang efektif bagi anak bagaimana aktivitas membaca harus
dilakukan. Secara tidak langsung anak memperoleh contoh tentang orang-orang
yang gemar dan pintar membaca dari apa yang dilihatnya. Apabila sering
memperoleh contoh, minat baca anak akan tumbuh secara sukarela.
5. Mengembangkan kesadaran beragama. Mengembangkan aspek spiritual melalui cerita dapat
dilakukan dengan cerita-cerita yang bertema keagamaan, kesadaran beragama ini
menjadi modal bagi kehidupan anak di masa depan. Pengenalan terhadap keberadaan
Tuhan di dalam hati akan menjadi filter bagi anak dalam bersikap.
6. Melatih konsentrasi anak. Melalui
aktifitas bercerita anak terbiasa untuk mendengar, menyimak mimik dan gerak si
pencerita, atau memberi komentar di sela-sela bercerita, sebagai sarana melatih
konsentrasi. Hal ini juga harus diimbangi oleh kemampuan si pencerita dalam
menghidupkan cerita.
Orang tua yang memiliki
anak balita, tidak ada salahnya untuk
mengoleksi buku-buku cerita anak yang mendidik, dan membiasakan untuk
membacakannya di depan anak pada saat akan tidur.
ohh bener banget Mas. kalo kita rajin bikin doktrin ke anak-anak pads mau tidur, ini akan membekas lama di memori mereka loh.
BalasHapusBetul mas, apalagi dalam masa "golden age" sampai umur 5 tahun seorang anak mempunyai potensi yang sangat besar untuk berkembang
Hapussaya kebagian nyimak para bapak yang sudah berpengalaman
Hapusapapun bentuknya, entah dongeng, cerita sejarah, pelajaran, kalo disampaikan menjelang tidur, bakalan memikat bagi si anak.
BalasHapussekali lagi betul mas ..., sesuai tingkat perkembangannya memang anak suka mendengarkan cerita.
Hapusanak saya yang kedua sekarang kalo mau tidur, selalu minta diceritain. lama2 habis juga cerita, hehe. udah pernah saya posting juga soal ini, Mas
Hapusdimodifikasi sedikit-sedikit, harus bisa ngarang cerita dalam hitungan detik ya mas ... he he
HapusBetul banget mas anak2 paling seneng kalo kita sebagai orang tua pandai bercerita atau mendongeng.
BalasHapusTapi kadang-kadang orang tua yang males ya mas, seperti saya dulu waktu anak2 saya masih kecil .. he he he
Hapustu kan keren-keren
Hapusnuwun mas Agus ... he he
Hapusditunggu followbacknya mas..makasih
BalasHapussudah mas, sudah sedot juga programnya ... he he
Hapusterkadang karena kesibukan dan kelelahan dari kegiatan sehari-hari, kita kadang merasa hal ini sangat tidak penting. dan memang aku belum pernah sama sekali melakukan ini. mungkin ini suatu kesalahanku. thanks sudah mengingatkan pal
BalasHapussama-sama mas ...
Hapusikut memeriahkan suasana mas..bolehkan
BalasHapusboleh!
Hapusboleh tentu saja mas Valentino Fabrian, Mas Zach, nuwun ...
HapusYa mas, memang harus meluangkan waktu. Kalau sekarang sih saya sudah gak pernah, anak-anak saya sudah gede2. Mas blognya coba dicek, postingan baru tidak bisa dibuka, ada malware. Saya jadi gak bisa baca2 postingannya
BalasHapusThanks sharingnya.
BalasHapus