Banyak kasus
bahwa seseorang yang mempunyai tingkat kecerdasan otak (IQ) yang tinggi dan
lulus dari Perguruan Tinggi dengan predikat cum laude, ternyata
mengalami kegagalan dalam karir pekerjaannya. Sebaliknya juga banyak pengusaha
sukses ternyata hanya lulusan SD, atau SMP. Jangan berpikiran negatif bahwa hal
tersebut karena ada dukungan dari paranormal atau eyang Subur. Namun tentu ada
faktor kemampuan lain selain kecerdasan otak. Hal ini mungkin berkait dengan
kecerdasan emosi.
Kecerdasan
emosi (emotional quotient)
adalah kemampuan pengendalian diri,
semangat dan ketekunan, serta kemampuan untuk memotivasi diri sendiri. Ia
merupakan fakta neurologist yang membentuk kemampuan dasariah manusia dalam
mempertahankan diri. Banyak pendapat menyatakan bahwa kecerdasan (IQ) hanya berperan sebanyak 20% bagi kesuksesan seseorang sedangkan 80%
lainnya adalah EQ. Apapun yang kita dengar, lihat atau baca akan berhubungan
dengan emosi terlebih dahulu, sebelum tindakan dilakukan.
Oleh karenanya kecerdasan emosi perlu dikembangkan
secara dini. Berikut beberapa langkah kongkret yang bisa dilakukan, yaitu :
1.
Berpikir positif
Mulailah berpikir positif, terhadap diri sendiri dan orang lain. Pikiran
negatif senantiasa menciptakan emosi negatif, dan dalam jangka panjang,
perasaan itu akan menciptakan tindakan negatif terhadap diri sendiri maupun
orang lain.
2.
Mengekspresikan perasaan
Mulailah belajar untuk mengekspresikan perasaan. Belajarlah bersikap jujur
mengenai perasaan kita. Kalau memang lagi sedih dan pengin menangis, menangis
saja. Kalau memang marah, ekspresikan kemarahan kita tapi harus dalam ekspresi
yang positif. Sebagai contoh, kita bisa mengeluarkan emosi dengan berteriak
sekencang-kencangnya di tempat yang lapang.
3.
Memikirkan dampak kata-kata terhadap perasaan orang lain
Selain belajar mengungkapkan perasan secara tepat, jujur, dan tegas (asertif), perlu dipelajari untuk
memikirkan dampak dari setiap kata-kata yang diucapkan terhadap orang lain.
4.
Menggali unmet
emotional need pada setiap orang yang mempunyai masalah emosi
Unmet emotional need adalah
kebutuhan dasar emosi yang melandasi munculnya perasaan tidak menyenangkan.
Sebagai contoh, seorang manajer menolak untuk mengubah sistem kerja yang
berlaku. Ia marah karena merasa tidak dilibatkan dalam perubahan sistem kerja
yang berlaku. Seringkali, emosi yang tampak bukanlah emosi yang otentik. Jika
digali, biasanya akan ditemukan kebutuhan emosi tertentu yang membuat seseorang
bereaksi atau bersikap negatif. Cobalah peka terhadap kebutuhan emosi mendasar
orang lain.
5.
Belajar mengelola emosi negatif
Langkah pengelolaan emosi dapat dilakukan dengan
tahap-tahap : mengidentifikasi perasaan sesungguhnya, mencari akar penyebab
perasaan negatif tersebut, bertanya kepada diri sendiri, apa yang bisa membuat merasa lebih baik,
membuat alternatif solusi bagi perasaan negatif, dan terakhir memilih alternatif
solusi yang terbaik.
Apabila kita
merasa bahwa IQ cukup baik demikian pula EQ, ikhtiar sudah dilakukan secara
maksimal, tetapi masih tetap gagal, mungkin keberuntungan yang belum berpihak
kepada kita. Langkah yang harus diambil adalah banyak berdzikir, berpasrah dan
mendekatkan diri kepada Allah SWT.
sudah jamak dan banyak orang pinter di negeri ini ya mas, tapi yang punya moral masih sedikit, menurut saya lebih baik kecerdasan atau pinter itu yang lumrah aja, gak terlalu pinter, yang penting pelajaran moral andap asor pada orang lain, seperti pelajaran EQ.
BalasHapustulisane sampean kok sip terus mas, dadi seneng moco e
waduh kepala saya jadi besar dipuji mas Agus .. hehe
HapusWalau saya bukan dari dunia pendidikan, tapi sama dengan mas Agus, saya concern dg masalah itu. Saya banyak diskusi dengan guru-guru anak-anak saya, dari sana saya belajar dan cari literatur yang mendukung. Untuk para guru, saya sebenarnya pengin share mengenai strategi sekolah anak saya. Setiap tahun tidak pernah lepas dari 3 besar di Kota Yogyakarta. Saya masih ngumpulkan bahan, sekalian minta ijin dulu sama kepala sekolahnya, takut dimarahi .. he he
bener banget, saya setuju pendapat Mas Agus. matang sekali
Hapusmatang apa gosong mas Zachflazz ... he he
HapusMas Agus pinter banget bikin saya geer, sampai saya salah/lupa mengenali content blognya mas Agus kalau concern di pendidikan (dari postingan-postingannya)dengan blognya mas Uda Uwak (banyak posting mengenai pendidikan) .. he he malu ...
ndak usah malu mas, nanti kalau malu di tutupi kresek aja mukanya, hehe
Hapusudah ini mas, saya tutupi kresek sampai susah bernapas je ... he he he
Hapusdari kelima poin diatas, yang susan nomor satu mas, sulit dikendalikan .... siip dan mantap deh tips dan infonya
BalasHapushe he sama pak .., saya juga lagi belajar terus memanage diri agar tidak selalu suudon sama orang dan diri sendiri. Mungkin pakai dzikir ya pak, biar gak kegoda setan .. he he
Hapuskalau saya mah selalu perpikir positif aja, karena hidup terasa ringan dan sedikit beban.
BalasHapuswah siiip itu mbak, kapan2 bisa di-share bu tips-tipsnya ...
HapusIki lawange endi yo ,arep berkunjung jew
BalasHapusMonggo pakde Hari, langsung masuk, ra dikunci, mengko tak suguhi pisang goreng sing jikuk gone sampean wingi ... wkwkwkwk
BalasHapusLebaran Nang Jogja opo Cilacap
BalasHapushttp://marjaini-belajar.blogspot.com/2011/11/aktifitas-petualangan-mendaki-gunung.html
Lebaran neng Cilacap Gus, tapi biasane hari keempat neng Jogja trus mengko neng Klaten, suk nek lebaran ketemuan wae, neng Jogja po Klaten, sms-an wae. Apa arep ngejak munggah gunung ?
BalasHapus