Postingan Ini
merupakan kalanjutan kisah penghuni gua kahfi (1) : pertolongan Allah. Setelah
ibunya meninggal, Maksalmina memutuskan untuk pergi ke kota. Dalam perjalan
menuju kota, dia bertemu dengan seekor anjing kecil yang sedang kelaparan.
Maksalmina kemudian memberikan makanan kepada anjing tersebut. Mungkin karena
ingin berterima kasih, atau memang tidak mempunyai pilihan, anjing tersebut
kemudian mengikuti kemana Maksalmina pergi. Anjing tersebut kemudian diberi
nama Kitmir.
Perjalanan
yang mereka tempuh hampir kebanyakan melalui tempat-tempat yang tandus. Selain
itu, tanah yang diinjaknya berselang-seling pasir dan rerumputan. Kadang-kadang
mereka harus menempuh perjalanan melalui padang pasir yang berbukit-bukit. Akan
tetapi, mereka tidak mau menyerah dan berhenti, sebelum menemukan perkampungan.
Setelah
seminggu lebih berjalan, tibalah Maksalmina di suatu perkampungan di pinggiran
kota. Maksalmina dan Kitmir kemudian menuju suatu rumah. Setelah mengucap
salam, dibukalah pintu rumah tersebut oleh seorang ibu tua. Maksalmina kemudian
mengutarakan maksudnya untuk menumpang menginap semalam di rumah tersebut,
untuk selanjutnya meneruskan perjalanan ke kota.
Setelah
masuk ke dalam rumah, ibu tersebut
bercerita bahwa ia tinggal bersama anaknya bernama Muzat dan Nawad.
Anaknya yang seorang adalah pembuat patung dari tanah liat dan yang seorang pembuat
patung dari berbagai buah-buahan. Saat itu, kedua anaknya sedang mengikuti
upacara persembahan pada bulan purnama dengan menyembang patung dari tanah liat
dan buah-buahan.
Maksalmina
merasa bingung dan menanyakan untuk apa kita menyembah patung ? bukankah patung
itu buatan manusia sendiri ?. Lalu ibu tersebut bertanya bagaimana cara
Maksalmina menyembah roh leluhur ?. Maksalmina menjawab bahwa yang disembah
adalah Tuhan pencipta alam semesta beserta isinya termasuk manusia. Roh nenek
moyang adalah urusan Tuhan yang disembah. Ibu tersebut mendesah dan mengeluh.
Ia merasa keyakinannya dilecehkan, akan tetapi dia mendiamkan saja.
Pagi
harinya, Maksalmina diajak Muzat dan Nawad berjalan-jalan ke tempat yang banyak
pohon kurma. Maksalmina sangat tertarik dan menanyakan apakah kurma tersebut
dijual ke kota ? Nawad kemudian menjawab bahwa buah-buahan itu hanya cukup
untuk keperluan di sekitar tempat itu, dan boleh dimakan setelah dipersembahkan
kepada penguasa Alam. Penguasa alam itu maksudnya adalah roh nenek moyang, yang
telah meninggal dan dapat menguasai manusia.
Mendengar
penjelasan tersebut, Maksalmina termenung sehingga membuat Muzat dan Nawad
bingung. Maksalmina kemudian dengan berat berterus terang bahwa hal itu
bertentangan dengan keyakinannya. Keyakinannya adalah bahwa alam semesta
beserta isinya termasuk hidup dan mati diatur oleh Tuhan Yang Maha Esa. Tuhan
itu suatu zat yang berbeda dengan apa yang ada di dunia. Tuhan yang disembah
adalah adalah juga yang disembah oleh Nabi Nuh, Nabi Luth, dan nabi-nabi
berikutnya.
Muzat
dan Nawad merasa tersinggung dan kemudian memanggil penduduk untuk berkumpul.
Muzat dan Nawad, meminta Maksalmina mengulang pendapatnya mengenai Tuhan di
hadapan penduduk. Tanpa memikirkan risikonya, dan hanya berserah diri kepada
Alloh, Maksalmina menceritakan sesembahannya, yaitu Tuhan Yang Maha Esa. Marahlah
para penduduk, sehingga Maksalmina dilempari batu dan diusir pergi.
Pergilah
Maksalmina dari desa itu, sampai pada suatu tempat dia melihat puing-puing
bekas bangunan yang ditinggalkan penghuninya. Ketika akan masuk, tiba-tiba
muncullah dari puing-puing tersebut dua orang laki-laki. Pada mulanya
Maksalmina merasa takut, karena pakaian orang itu compang-camping dan berwajah
keras. Akan tetapi, perkiraan Maksalmina keliru. Kedua orang itu menyapa dengan
ramah dan mempersilahkan masuk bahkan memberikan makanan kepada Maksalmina.
Kedua orang tersebut
bernama Tamlika dan Martunus. Mereka adalah anak kepala suku dari sebuah daerah
yang jauh dari tempat itu. Pada waktu ayahnya masih hidup, penduduk menyembah
Tuhan seperti Nabi Nuh dan Nabi Luth, tetapi setelah ayahnya meninggal, mereka
kembali kepada kepercayaan mereka dan menyembah roh nenek moyang. Karena
berbeda keyakinan, penduduk akhirnya mengusir Tamlika dan Martunus dari kampung
dan akhirnya sampai di tempat tersebut. Maksalmina merasa senang karena bertemu
dengan saudara seiman.
hadir ya gan..
BalasHapuswah saya pernah denger tuh gan cerita gua kahfi :) makasih buat infonya :)
kan udah pernah cerita gua selarong tempo hari.
Hapushadir juga ^_^
Hapussaya juga pernah denger ^_^
Ashabul kahfi memang kisah menginspirasi, sehingga kemudian diturunkan Surat Alkahfi untuk menceritakan kembali, agar umat sesudahnya dapat memetik hikmah di balik cerita tersebut
HapusAku telat hadir
Hapusrupanya saya sendiri yang ketinggalan, saya belum pernah denger lho...
Hapuslho ini kan kisah ditulis dalam ayat Al Qur'an kok baru pernah dengar sih,
Hapuswaduuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuh...........
@Kang Ratno : Yang telat gak dapet kolak .. he he he
Hapus@Mas Agus BG : mudah2an nanti bisa lebih tahu, pada episode selanjutnya akan saya kasih ayatnya dalam surat Al Kahfi, tapi jadi lebih panjang, biar nanti yang baca tambah jelas.
@Cak Agus ST : nek ustadz satu ini mesti tahu
wah bener tuh kang. :D
Hapuskalo baca buku cerita jaman2 nabi gitu, sy agak bingung dg penyebutan nama2 tokohnya, karena beda negara kali ya. mesti nunggu episodee berikutnya neh
Hapusasing di telinga ya .., Insya Allah ceritanya nanti saya selesaikan
Hapuspinter temen rika guli ndongeng. ora mboseni. kaya enyong ya, ora mboseni. hehe
BalasHapusAku mung belajar sekang rika lah ...
HapusKayane bakal ngalahin pak Raden yang tuakang dongeng hehe..
Hapuswah bisa aja mas Muroi bikin kepala saya jadi besar ... he he
HapusSebenarnya bisa lebih komunikatif kalau dikasih dialog, tapi saya coba malah terlalu panjang, jadi saya potong
enyong tulih ora mboseni mbok?
Hapusnek kang cilembu kepriwe?
hahhaaaa....awak'e dewek pada dialem yak
Hapusmemang mas isnaeni ini jadi guru baru saya setelah guru dan senior saya di KPK
Hapus@Kang Zach : Rika nek boseni jane ora, tapi nyebeli ... blog-e ndadak digembok, dari ora bisa ngacak2 .. wkwkwk
Hapus@Mbak Iis : manusiawi kuwi ..
@Cak Agus ST : saya juga belajar dari sampean ..., saling belajar lah ya ..
lik zach pancen nyebelin kok
Hapusngandel...
mantab, perjuangan untuk mencari perkampungan ^_^
BalasHapusIntinya mungkin memperjuangkan keyakinan dan juga jihad untuk menegakkan agama Allah, tidak gentar walau bagaimanapun berat rintangannya
Hapussalam satu nyali Wani
HapusWani ..!
Hapuskalo begini, ditentang warga sekampung, ditentang karena perbedaan kebiasaan, banyak orang yg gak berani, dan sangat sedikit yg berani tampil dg prinsipnya
HapusUntungnya gak ngalami ya mas Rusydi ..
HapusWah namanya susah ya mas, Maksalmina hehe...
BalasHapusTrims mas,apa yang terjadi dengan Tamlika dan Martunus berikutnya? ditunggu episode berikutnya..
Insya Allah, akan saya selesaikan ceritanya sampai bangunnya tujuh orang pemuda dan seekor anjing dari tidurnya selamaa 309 tahun
Hapusiya namanya belum familiar dengan nama islami ya
HapusKisah ini khan terjadi sebelum jamannya Rasulullah
Hapusbaru baca judule'...saya masih takut dilarang komentar disini
BalasHapusSoale banyak blog yang digembok ya kang .. he he
Hapustadi terkejut gitu
Hapusgrogi ada mbak khusna pasti
Hapussebenarnya tidak ada penyembahan patung
BalasHapuspatung atau yang lainnya cuma simbol saja
arahnya tetap ke atas namun disimbolkan dengan benda tertentu
seperti salib atau patung yesus di gereja, patung buddha atau kalo muslim kabah. orang solat ngadep kabah, tawaf muterin kabah tidak lagi nyembah kabahnya kan..?
Nek nang cerita Ashabul Kahfi cen nyembah patung karena dipercaya sebagai persemayaman roh nenek moyang, dan tidak percaya dengan Allah yang menciptakan alam semesta beserta isinya
Hapusyo gak is di gebyah uyah mas rawins, keyakinan saya Allah tetep Tuhan alam semesta tiada tuhan selain Allah.
Hapuskalau ka'bah jangan terjebak materialisme simbolis
intinya sama lah...
Hapusbagi manusia, tuhan adalah perwujudan yang maha segala. mau itu namanya allah, yesus, yehuwa, hyang widi wase atau leluhur.
saat umat kristiani berdoa didepan salib atau masyarakat animis kita melakukan persembahan didepan batu besar, pada dasarnya sama dengan kaum muslim shalat menghadap kabah.
karena kita melihatnya dari luar jendela, makanya kita akan bilang mereka nyembah patung atau kayu. kita juga harus sadar bila pemilik keyakinan lain akan berpikiran sama saat melihat kita sujud menghadap kabah. batu kok disembah...
kayaknya sih begitu...
Jan-jane permasalahane ana nang terminologi Tuhan, masing2 nduwe penafsiran sing beda-beda tergantung aqidahe, dan kuwe ra bisa dipaksa. Islam cen mewajibkan umate dakwah walau satu ayat, tetapi tidak boleh dipaksa dan sangat toleran sesuai konsep Lakum dinukum waliyadin
Hapusnah maksud saya juga persis dengan yang telah disampaikan kang rawins(dia sohibku yang paling pinter loh)...jadi ya karena udah ditulisnya...anggap saja saya juga nulis idem gituh....okeh kan?!..hehehe
Hapusah si mamang mah...
Hapusga masalah kok, om. memang harus begitu kok. kebaikan harus dibagi ke setiap orang. dan yang penting kita tak menutup diri bahwa kita berdiri di hadapan kotak kotak yang bernama agama
aku suka kok yang begini. aku juga suka melihat lihat kotak yang lain. yang penting apapun cara kita menambah wawasan tak perlu sampai menggiyahkan keyakinan...
halah
malah kuliah subuh
balilah turu...
Nek kiye setuju kang, asal ora menggoyahkan aqidah dan konteksnya menambah wawasan, menurutku ora masalah belajar pengetahuan agama lain
Hapusini sumbernya dari mana hayooo...sebutin dong om
BalasHapusKisah ini saya baca di buku Penghuni Gua Kahfi (Ashabul Kahfi) karangan Luki Mufti Fikri, dan kemudian saya ringkas dan urutkan lagi. Di buku itu, kisahnya loncat2 (ada yang flashback).
Hapussaya sih yakin, cerita ini sudah melekat di otak Mas Is sejak lama. jadi mengalir saja ceritanya. ibaratnya saya disuruh cerita soal wonder woman, saya nggaak lagi pake pengarang aslinya, pokoknya ceritanya udah ada di otak saya. merdeka!
HapusAku malah ra mudeng wonder woman
Hapuskang zach ini...jangan sembarangan ngomong wonder women...kan ngga semua blogger ngerti maksude'...mirip dengansaya kalau ternyata saya bisa ngilang...kan juga ngga sembarangan...dilakukan hanya pada momen tertentu...hehehe
Hapus#cling ..menghilang
aku juga mau komen kaya diatas
Hapustapi karena sudah ditulis si amang lembu, yasudahlah idem saja..
tambah ra mudeng aku .. he he
HapusIya mas ceritane dawa pisan koh, seri 2 ki.... wah tamlika dan martunus itu nyembah nenek moyang mereka ya..
BalasHapusNek Tamlika dan Martunus nyembah Tuhan Pencipta alam kang, tapi kebanyakan kaum wektu kuwe nyembah roh nenek moyang. Kerajaan Upsus isih turunane kaum Nabi Nuh dan Nabi Luth, tapi suwe lan suwene dadi kafir maning
HapusOh begitu yah, ceritanya
Hapussaya sudah membaca ini sebelumnya, tapi lupa dimana :(
BalasHapuskisah nya memang menginspirasi, ada beberapa pelajaran yang dapat di ambil sebagai hikmahnya
Kisah ini sangat familiar dan ditulis dalam Al Qur'an Surat Al Kahfi, jadi pasti banyak yang sudah tahu
HapusHendaknya tetap kritis membaca kisah diatas. Persepsi mungkin saja berbeda ketika membaca kisah diatas. Semoga dapat diambil hikmahnya dibalik kisah ini. Salam cemerlang.
BalasHapusAmiin
Hapussalam cemerlang....pasti beda dengan gaia saya yang bisa menghilang.
Hapus#cling
aku tak duduk manis wae..
BalasHapusaku tak jalan manis aja mbak..
Hapusngenteni jajane metu, mosok di critoni thok ae idune moncrot kabeh jajane ra onok, huuuuuuu
HapusNgenteni buka lah ya ...
Hapusgak nyangka kisah tentang gua kahfi sedetail itu,
BalasHapussaya cuma ingat cerita garis besarnya dulu dari guru ngaji waktu sd.
o iya mas, blognya udah saya follow, ditunggu follback ya..
wah garis kecilnya harus diingat mas...:)
HapusKebanyakan guru ngaji memang hanya menceritakan garis besarnya karena itu yang penting, kalau semua diceritakan semua mungkin materi yang lain gak kebagian ... he he.
HapusTerima kasih Mas is telah berbagi lagi tentang Gua kahfi ini. Saya membacanya sih dulu, ingat2 nggak ingat gitu, maklum kalau pas mau masuk tanggal 15-an gini ingatan saya agak berkurang hehehehe.... Makanya kalau pas ada iklan anak2 di TV itu " Soalnya Gaji hanya cukup sampai tanggal 15 " terenyuh hati saya Mas.. (kok OOT..??)
BalasHapushalah mas boku malah curhat, gaji pokoke habis tanggal 15 gaji sampingane gak habis sampek setahun mas, hehehe
HapusBetul itu mas Agus, mas Boku cen pinter merendahkan diri
Hapussampean kok pinter mas? uwes pipis to urung ?
BalasHapusWaduh sirahku kok mundak gedi .., malah mumet je .. he he
Hapusendingnya... jleeeb.
BalasHapusEndingnya belum ditulis, maklum sinambi kerja, sinambi dolan .. he he
Hapuseh, kok diusir ya...?
BalasHapuskayaknya dari cerita yang saya dengar dulu nggak selengkap itu, cuma garis besar saja, jadi ndak tau ada acara diusir segala.
Penghuni gua Kahfi itu ada 7 orang dan seekor anjing. Bersembunyi karena dikejar2 pasukan kafir. Dalam cerita yang ditulis baru ada 3 orang, jadi masih belum genap. Edisi berikutnya akan muncul 4 orang lagi, mudah2an gak bosan
Hapussangat menarik sekali mas, saya tunggu episode selanjutnya :)
BalasHapustuh sudah ada kelanjutannya .. he he
Hapusbar traweh kesel kiye, arep gitaran kayane ora pantes, ya wis, niliki rika sing lagi ngendhang mblaketaket.
BalasHapusrika arep nyanyi apa, tek kendangi .. he he
Hapusselamat malam kang.. mampir dulu ya :D
BalasHapusMakasih sudah dikunjungi
Hapusapapun resikonya, pahit diucapan, berat dilakukan, bila benar harus menjadi sikap dan harus dikatakan. ini yg sulit di jaman ini. kira2 demikian makna ceritanya
BalasHapusbetul, terutama dalam dakwah
HapusTak baca dulu mas ... :D
BalasHapusMonggo, silahkan ..
HapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus