Malam sabtu
merupakan malam jatah rondaku di kampung. Walaupun hujan mengguyur
rintik-rintik, aku mencoba menghilangkan rasa malas dan berangkat ronda di
cakruk (gardu ronda). Kumpul-kumpul bersama teman satu grup ronda, merupakan
kegiatan yang mengasyikkan. Kami dapat bicara banyak hal, masalah
kejadian-kejadian penting, selebritis, dan termasuk politik. Masalah politik
merupakan masalah yang sering kita diskusikan.
Pak
Madiman, salah satu anggota kelompok rondaku merupakan orang yang paling
dinanti analisisnya. Walaupun dia hanya lulusan SMP, tetapi dia mampu
menganalisis masalah politik dari berbagai sudut pandang, tidak hanya dalam
sudut pandang ilmu politik. Dia menganalisis dari sudut pandang yang lebih
luas, secara sosiologis, antropologis, sampai sudut pandang perklenikan.
Malam
itu, beliau mengatakan bahwa Indonesia sekarang sedang mengalami childish syndrome. Kami yang mendengar
menjadi bingung dengan istilah tersebut dan menanyakan dasar dari analisisnya
tersebut. Dengan gaya pengamat politik profesional dia menjelaskan analisis
politiknya. Menurut dia, childish
syndrome adalah sindrom kekanak-kanakan. Masyarakat Indonesia sekarang
sedang senang bertingkah yang kekanak-kanakan, mulai dari elit politik sampai
masyarakat umum.
Indikatornya
lanjut dia, Presiden sibuk dengan politik pencitraan dan mengomentari hal-hal
yang tidak terlalu penting. Orang yang tertidur karena kecapekan mendengarkan
pidatonya ditegur, demikian juga ketika dirinya dikaitkan dengan bunda putri,
dan seringkali juga terlihat emosional. Anehnya, ketika terjadi kasus TKI
ditindas di Malaysia dan bahkan ada yang ditembak mati, ketika rakyat menjerit
karena harga pangan, malah tidak terlihat emosional. Anehnya lagi, elit-elit
politik yang seharusnya memikirkan bagaimana membuat maju negara ini, juga
gemar sekali mengomentari komentar Presiden.
"Presiden
khan memang pemimpin yang bertugas membawa bangsa ini, jadi kalau dia malah
ngurusi hal-hal yang tidak penting dan hanya berkaitan dengan dirinya, perlu
diingatkan agar sadar dengan tugasnya", sanggahku. "Itulah
manusia", kata pak Madiman. "Manusia selalu berbicara atas nama
kebenaran, tapi kebenaran menurut pikirannya. Presiden dan para elit politik
dalam berkomentar juga mengatasnamakan kebenaran tentu saja kebenaran yang ada
dalam pikirannya. Jadi, kalau pikirannya berbeda, maka standar kebenarannya
juga akan berbeda. Kebenaran sejati hanya milik Alloh SWT, manusia hanya
menjalankan apa yang sudah digariskan-Nya". Walaupun tidak sepakat sepenuhnya,
kami manggut-manggut dan diam.
"Kalau
tanda-tanda yang ada di masyarakat apa pak Madiman ?", Pak Ari menimpali.
Pak Madiman menyeruput teh manis sebentar dan kemudian menjawab, "walaupun
tidak begitu tegas, tetapi masyarakat sekarang juga senang hal-hal yang berbau
kekanak-kanakan". Contohnya, kalau lihat acara TV, sekarang khan laris
acara-acara yang kaya hiburan, hanya bercanda, main game, yang menurut saya
kurang terkonsep jelas dan kurang memuat hal-hal yang mendidik.
Kami
semua yang ada di cakruk terdiam dan berusaha untuk merenungi apa yang
dikatakan pak Madiman. Aku diam-diam merasa kagum dengan Pak Madiman yang hanya
lulusan SMP tapi bisa menganalisis berbagai hal dengan cara pandang yang
berbeda dari orang lain. "Wah, ternyata pak Madiman ternyata berbakat jadi
analisis politik sekaligus filsuf handal. Teori tentang kebenaran itu masuk di
akal juga", kataku. Pak Madiman
tersenyum simpul dan berkata, "Pak Is ini mengejek, teori filsafat itu
hanya saya dapat dari kitab-kitab karya Begawan Kho Ping Hoo dari lereng gunung
Lawu". Saya tidak bisa menahan rasa geli saya. Ternyata komik karya Kho
Ping Hoo yang juga sering saya baca, mempunyai nilai positif yang bisa diambil
oleh Pak Madiman.
enyong malem selasa Kang...rondane.
BalasHapusPindah malam sabtu bae, barengan mengko
Hapusenyong malah ra ana ronda jeee...
Hapusmas zach blog'nya koq gak d'buka2 komen'nya.. :)
HapusTempate kang Zach, digembok, kuncinya ilang .. hehehe
Hapusowh..gitu ya analisanya pak madiman. saya cuma mangut-mangut aja bacanya..hehehe
BalasHapusmaklum mas, ikut aliran Kelirumologinya Jaya Suprana .. he he
Hapussaya malah ketiduran, gimana tadi ceritanya
HapusMas Agus ketiduran, tapi pisang rebusnya habis ya .. hehehe
Hapusmas Agus ntar diceritain,, paling tidur lagi.. :)
Hapuslha itu saya karungi di kresek pisangnya,,hehehe
HapusKayaknya sih gitu, sudah pada pinter, termasuk pinter bohong juga gak ya ...? he he
BalasHapussy dgn pak Madiman satu aliran, sama2 suka baca Kho Ping Hoo, bacaan sy thn 90-an, :)
BalasHapusWah, kita sealiran juga mas, kebetulan dulu bapak juga senang Kho Ping Hoo dan SH. Mintardja, dulu lengkap di rumah, bahkan bapak rajin menjilid jadi satu bendel. Sekarang tinggal satu dua soalnya banyak dipinjam untuk selamanya he he
HapusBegitulah 'warna' dan 'hiruk pikuk' dalam kehidupan di dunia ini. Dunia ini laksana sebuah 'panggung sandiwara' yang super besar. Masing-masing telah mempunyai peran sendiri-sendiri. Ada saatnya tampil dan ada saatnya untuk masuk kembali di belakang layar. Tak kalah ramainya grup pengiringnya dengan alunan suara alat musik dan penyanyinya. Ditambah penonton yang ramai, sorak-sorai, dan berbicara dengan teman sampingnya. Bangsa ini terus berjalan menuju kedewasaannya sambil meraih cita-citanya. Tentu membutuhkan waktu relatif panjang untuk mencapainya. Indonesia yang damai, sejuk, aman, sentosa, dan sejahtera adalah idaman kita semua. Sudahkah kita berkontribusi didalamnya untuk mewujudkan semua itu? Salam cemerlang!
BalasHapustentunya harus ada integritas dan komitmen untuk itu mas, sayangnya sebagian besar integritas dan komitmennya ditujukan untuk golongannya saja, mudah2an ke depan itu tidak terjadi lagi
HapusSaya setuju bahwa integritas dan komitmen itu harus terus ditumbuhkan ke dalam jiwa seluruh stakeholders utamanya para pemimpin, wakil rakyat, birokrat, dan tokoh masyarakat. Jayalah negeri ini. Salam cemerlang!
Hapussangat sederhana sekali analisisnya, woow..begawan koo ping hoo...ijasah tidak berlaku lagi mas, kalau sering baca pasti bisa, apalagi jaman segitu sudah melahap koo ping hoo pasti gemar membaca pak madimannya.
BalasHapussehat mas ?
Alhamdulillah sehat. Saya sama pak Madiman kebetulan sehobi, baca komik. di PC Kho Ping Hoo hampir lengkap. Kalau pas gak ada kerjaan seringkali baca2 lagi sampe istri marah2 he he, kalau sama begawan Kho Ping Hoo gak ada ijazahnya, cuma pake stempel .. he he
Hapuspasti suka karangan karl may jg ya mas ? alah bilang saja sama saya nanti malah saya surun omelin deh...
Hapushahaha
Di daerah saya sampai saat ini belum ada kegiatan ronda malam seperti itu. Syukur sekali kondisinya tetap kondusif, aman, dan terkendali. Beraktifitas dimanapun dan kapanpun, bermain, dan beristirahat di rumah dapat dilakukan dengan tenang dan nyaman sesuai motto MITRA yakni Magetan, Indah, Tertib, Rapi, dan Aman.
BalasHapusSalam cemerlang!
Kalau saya kegiatan ronda lebih untuk media bersosialisasi dengan masyarakat sekitar, sekalian merefresh pikiran yang seharian dipake untuk kerja. Alhamdulillah daerah saya cukup aman dan hampir tidak pernah ada kasus pencurian dll, seperti motto MITRA .. hehehe
HapusIkutan dong gan :D
BalasHapusAyuk ..
Hapussayah malam minggu mas rondaannya...
BalasHapussaya ngeronda malam jumat.. ngeronda dikamar.. :)
Hapusngerondanya mas Andy Borneo lebih enak ya ..., berdua dapat pahala lagi .. he he
Hapusheheh sayah ngeronda malam jumat jarang, jarang terlewatkan hehehe
HapusCari pahala ya mang .. he he
Hapussaya setiap malam ngeronda mas hehe
HapusHobby ya kang Dede .. hehehe
Hapuswah sayang pak Madiman harusnya nongol di tipi ya mas hehe....baru nongol lagi nih
BalasHapusPak Madiman senengnya nongol di cakruk .. he he, iya mas kemarin-kemarin lagi kena penyakit malas .. he he
Hapushahahaha.. ternyata filosofi'nya didapat dari komik ya.. tapi hebat juga loh pak madiman, bisa mengambil nilai positif yang ada dalam komik dan dikaitkan dengan hingar bingar yang terjadi di indonesia,,, Salut dengan pak madiman.. :)
BalasHapusitu namanya teknik berpikir otak-atik gatuk mas .. he he
Hapuskomik gak cuma dibaca tetapi di otak-atik gatuk ya mas
HapusItu point-nya, kalau bahasanya Kang Zach .. he he
Hapuschildish syndrome, baru denger istilah ini, kalo nyimak obrolan diatas ada benernya jga, dari tingkat bawah sampe elit pun lagi kena childish syndrome
BalasHapusIstilah itu khan hanya bisa-bisanya pak Madiman saja .. mungkin gak ada di kamus istilah populer .. he he
HapusMasyarakat Indonesia sekarang sedang senang bertingkah yang kekanak-kanakan, mulai dari elit politik sampai masyarakat umum, termasuk para blogger ya ? :d
BalasHapusBarangkali ya mas ... he he
Hapuscerita nya bagus masbro ......
BalasHapusBlogwalking ...
Makasih, pake bawa klepon segala, jadi ngrepotin .. he he
HapusBetul sekali, saya setuju :)
BalasHapusBahasanya kayak upin-ipin ... betul betul .. he he he
HapusMas ada pesen gambar buat Mas di blog saya. kalau berkenan silahkan diliat pesennya..hehe
BalasHapusOk bli, sudah saya download, tapi belum bisa masang, soalnya saya belum bisa masuk ke blog. hanya bisa buka halamannya saja, gak tahu kenapa
Hapusmemang dalamnya keilmuan seseorang tidak dapat dilihat hanya dari status pendidikn formal yang pernh dienyam, sekarang kan jamannya ilmu berserakan di mana2 , pemulung pun bisa mengambilnya tanpa duduk manis di bangku sekolah ^_^
BalasHapusItu setuju sekali, lingkungan, pengalaman, itu sumber pengetahuan
HapusAssalamua'alaikum ww,,,Mas Is apa kabar nih lama saya tidak terbang kesini,,,,,Alhamdulillah skrg sudah active lagi di DUMAY hehe,,,,,
BalasHapuswa'alaikum salam ww. Iya mas Dede, tapi agak terbatas soale modemnya agak rewel, kadang bisa kadang nggak
Hapusyang pintar memang banyak yah Mas Is,,,tapi yang "ngerti" hanya sedikit,,,,kan ada peribahasa,: tiap-tiap ngerti itu adalah Pintar,tapi tidak semua pintar iru mengerti, ( nah bingung kan ) hehe
BalasHapuskunjungan sore... mau ikutan ronda nih sayah...
BalasHapusBisa .... boleh ... bawa klepon ya mang .. hehe
HapusHe h e itulah politik Indo...mereka pada mau membantu rakyat ketika mo magang doang...kalo dah jadi ya gitu deh....BTW jadi pengen ikutan ronda...
BalasHapusmanis di mulut saja ya mas ..., ronda asyik mas, bisa kumpul2, ngobrol dan gojek
HapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus