Kamis, 19 Desember 2013

MAKNA SIMBOLIK JALUR KRAPYAK – KRATON – TUGU (1)

MAKNA SIMBOLIK JALUR KRAPYAK – KRATON – TUGU (1)
Bagi masyarakat Jogja, jalur dari kampung Krapyak menuju kraton dan dari Tugu menuju Kraton mungkin sudah biasa dilewati. Namun demikian, tidak semua orang Jogja mengetahui makna simbolik dari pengaturan dan layout jalur-jalur tersebut. Sayapun yang sudah puluhan tahun tinggal di Jogja baru akhir-akhir ini mengetahuinya, setelah membaca buku "Arti Kraton Yogyakarta" karangan KPH. Brongtodiningrat. Dari buku tersebut saya menyimpulkan bahwa jalur Krapyak – Kraton – Tugu menggambarkan fase kehidupan dan perjalanan spiritual dalam kehidupan manusia.


Perjalanan kita dimulai dari kampung Krapyak (+ 3 km sebelah selatan dari Kraton). Krapyak dahulu adalah sebuah podium untuk melihat dalam perburuan rusa. Krapyak menggambarkan tempat asal roh. Di sebelah utara kampung Krapyak ada kampung Mijen yang berasal dari kata wiji (benih) dan di sepanjang jalan ditumbuhi pohon asem dan tanjung. Pohon asem dan tanjung menggambarkan kehidupan anak yang nengsemaken (menarik) serta disanjung-sanjung oleh orang tuanya.
Apabila kita berjalan ke utara, sebelum memasuki alun-alun selatan, sampailah kita di plengkung gading atau plengkung nirbaya. Plengkung ini menggambarkan batas masa kanak-kanak dan memasuki masa pubertas. Rupa dan tingkahnya masih nengsemaken (pohon asem) apalagi suka menghias diri (nata sinom). Sinom adalah daun asem yang masih muda dan berwarna hijau muda.
Setelah melewati plengkung gading maka + 200 m ke utara, sampailah kita di alun-alun selatan. Di tengah alun-alun selatan terdapat 2 buah pohon beringin yang bernama "wok" dari kata "bewok". Pohon tersebut menggambarkan bagian badan manusia yang paling rahasia, sehingga harus dipagari dari batu bata. Jalur masuk ke alun-alun selatan sendiri ada 5 buah jalan, menggambarkan panca indera kita. Setelah masuk ke komplek alun-alun maka untuk menuju ke pohon beringin melewati jalan berpasir arti belum teratur atau lepas satu sama lain. Ini menggambarkan kehidupan remaja mencari pasangan. Apa yang ditangkap dengan panca indera belum teratur. Nanti pada saatnya apabila sudah ada perhatian yang mantap, barulah menemukan keteraturan.
Di sebelah utara tepat pohon beringin, terdapat sitihinggil kidul, sebuah tratag untuk beristirahat. Tempat ini sejuk, sehingga beristirahat di tempat ini terasa aman, tentram, senang, dan bahagia. Ini menggambarkan rasa dari pemuda-pemudi yang sedang dilanda asmara. Di tengah-tengah sitihinggil kidul dahulu ada pendoponya dan di tengah-tengah lantai ada selogilang, tempat singgasana Sri Sultan. Kanan kiri selogilang dahulu duduk para kerabat dan abdi dalem, pria dan wanita menghormat Sri Sultan. Ini menggambarkan pemuda-pemudi yang bersanding di kursi temanten. Pohon-pohon yang ditanam di tempat ini adalah pohon mangga cempora serta soka. Kedua pohon ini mempunyai bunga yang halus panjang berkumpul menjadi satu, ada yang merah dan ada yang putih. Ini menggambarkan bercampurnya benih laki-laki dan perempuan.
Kalau kita melanjutkan perjalanan ke utara, sampailah di halaman bangsal kemandungan. Di sini ditanam pohon kepel, pelem (mangga), cengkir gading, serta jambu dersono. Menggambarkan benih dalam kandungan. Pohon pelem menggambarkan pada gelem atau atas kemauan bersama. Jambu dersono menggambarkan kadersan ing sesama, atau diliputi kasih sayang satu sama lain. Adapun cengkir gading biasanya digunakan pada upacara "mitoni" atau syukuran tujun bulan kandungan pada masyarakat Jawa. Di sebelah kanan dan kiri bangsal kemandungan terdapat jalan kecil yang menuju ke kanan dan kiri. Ini menggambarkan adanya pengaruh negatif yang dapat mengganggu pertumbuhan janin.
Apabila diteruskan perjalanan ke utara sampailah di Kemagangan dan di sebelah kanan dan kirinya terdapat dapur keraton Gebulen dan Sekullanggen. Jalan di Kemagangan menyempit dan kemudian melebar dan terang benderang. Ini menggambarkan bayi yang lahir dengan selamat menjadi magang (calon) manusia yang berguna. Adanya dapur keraton menunjukkan bahwa bayi tersebut dipelihara dengan baik oleh orang tuanya. Jalan yang ada di sebelah kanan dan kiri Kemagangan menggambarkan bahwa dalam perjalanan hidup bayi tersebut nantinya ada pengaruh positif dan negatif dari lingkungan, sehingga menjadi tugas orang tua untuk mendidik dan mengarahkan anak menuju cita-citanya yang mulia.
Perjalan yang diuraikan di atas menunjukkan fase-fase kehidupan manusia. Apabila diteruskan lagi, akan didapatkan makna-makna perjalanan spiritual manusia, dan dapat dibaca di sini.

Berbagi Informasi
Berbagi Informasi Updated at: Kamis, Desember 19, 2013

23 komentar:

  1. Walopun saya belum pernah kesana setidaknya ada gambaran dari postingan ini mas..

    BalasHapus
  2. saya belum pernah ke sana mas, tapi terimakasih buat infonya, siapa tau nanti saya kesana gak celingukan

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalau mang Yono celingukan, mesti karena lihat cewek bohay .. hehehehe

      Hapus
    2. Nek boso jowone .. tonga tongo ... Xixixix...

      Hapus
  3. itu matanya di tutup kenapa ya Mas? apa takut orang itu tau penculiknya ya..xixixi

    BalasHapus
  4. Memang banyak sekali makna yang tersirat dari Yogyakarta ... sy tunggu bagian 2 nya mas ...

    BalasHapus
  5. Kang, enyong wis tau bisa lho mlaku antara dua beringin kae. top ya

    BalasHapus
  6. baru sekali ke Jogja, tapi belum berkunjung ke tempat ini...nanti deh kalo balik lagi, bakalan ke sini sekalian kunjungi yang punya blog ini hehehe :D

    BalasHapus
  7. filosofis banget, ternyata ada penjabarannya

    pohon wok itu toh..:)

    BalasHapus
  8. Luar biasa! Leluhur kita dahulu begitu halus dan bijak dalam memberikan 'pelajaran tentang arti kehidupan' ini. Segala sesuatunya dirancang dengan teliti, cermat, dan mengandung makna sebagai pelajaran yang tersirat bagi kita. Hal ini perlu disosialisasikan utamanya kepada generasi muda Indonesia. Akan lebih menarik, bila memungkinkan, bila dilengkapi dengan denahnya. Artikel yang menarik. Terima kasih sharing dan motivasinya. Salam cemerlang!

    BalasHapus

Terima Kasih Atas Kunjungannya
Harap berkomentar yang santun
dan tidak ada unsur SARA dan pornografi
Maaf, komentar dengan link aktif akan dihapus