Sabtu, 20 Agustus 2016

PERKEMBANGAN PERUMAHAN DI YOGYAKARTA

Yogyakarta merupakan kota budaya dan kota pelajar, sehingga menarik minat pendatang terutama mahasiswa dan pelajar untuk bersekolah di Yogyakarta. Banyaknya mahasiswa dan pelajar menyebabkan industri properti berkembang pesat di Yogyakarta terutama dalam bidang perumahan dan apartemen. Selain itu, banyaknya pendatang juga membawa peluang usaha berupa tempat kos atau kontrakan, terutama di daerah sekitar kampus. 
Harga tanah dan properti di Yogyakarta berkembang cukup pesat. Informasi dari salah satu rekan yang menjadi developer real estate, perkembangan harga tanah dan properti mencapai 15-40% setiap tahunnya. Selain itu, sebagian besar konsumen real estate di Yogyakarta adalah masyarakat di luar Yogyakarta. Mereka sekedar berinvestasi dan mempersiapkan tempat tinggal bagi anak-anaknya apabila akan bersekolah atau kuliah di Yogyakarta.
Perkembangan Yogyakarta berkembang pesat terutama di daerah utara (Sleman) karena banyak kampus-kampus besar di daerah tersebut, UGM, UPN, UII, Atmajaya, STIPER, dan masih banyak lagi. Banyak perumahan dan apartemen bermunculan di daaerah tersebut, sehingga daerah utara menjadi sebuah daerah yang padat penduduk, terutama pendatang.
Perkembangan tersebut membawa dampak yang tidak kecil terhadap tata guna lahan. Banyak tanah-tanah produktif di jalur hijau, karena berbagai sebab, berubah menjadi lahan-lahan perumahan. Kondisi ini memancing keprihatinan berbagai pihak khususnya pemerintah daerah Kabupaten Sleman. Apabila hal ini tidak dihentikan, maka lahan-lahan produktif akan semakin menyusut, berubah menjadi perumahan dan real estate. Pada era tahun 2000-an, pemerintah kabupaten Sleman berupaya untuk melakukan antisipasi dengan menetapkan kebijakan untuk memperketat perijinan alih fungsi lahan pertanian dengan melibatkan 7 SKPD, dan ijin prinsip pembangunan perumahan di Kabupaten Sleman.
Ketatnya kebijakan alih fungsi lahan pertanian tersebut, dan kebijakan pemerintah untuk menjadikan wilayah utara sebagai wilayah konservasi, menyebabkan perkembangan perumahan beralih ke wilayah barat (seputar Jl. Godean) dan wilayah selatan (Kabupaten Bantul). Maka di era tahun 2000-an akhir, mulailah terjadi perkembangan perumahan di wilayah-wilayah tersebut. Hal ini juga didukung dengan perkembangan kampus di wilayah tersebut, diantaranya kampus terpadu UMY, STIKES 'Aisyiyah, dan yang terbaru dan sudah selesai proses pembebasan lahan adalah rencana pembangunan kampus terpadu UIN Sunan Kalijaga di daerah Guwosari.
Hal ini menyebabkan perkembangan yang cukup pesat di daerah-daerah tersebut. Perumahan tumbuh dengan cepat, yang diikuti dengan harga tanah di daerah tersebut. Infrastruktur juga berkembang dan atau mengalami perbaikan, misalnya jalan-jalan. Gang-gang dilakukan betonisasi dan jalan-jalan kabupaten diperbaiki. Berbagai fasilitas belanja berkembang pesat. Untuk Kabupaten Bantul, komitmen pemerintah daerah untuk mengembangkan pasar tradisional dan tidak mengijinkan adanya mall, supermarket, dan sejenisnya, menyebabkan minimarket waralaba berkembang pesat di wilayah tersebut. Alfamart, Indomaret, dan sejenisnya menjamur di wilayah Kabupaten Bantul, khususnya di daerah kampus dan wilayah-wilayah yang menjadi lahan perumahan dan real estate.
Perlahan-lahan wilayah Godean dan Kabupaten Bantul khususnya di sekitar Ringroad selatan, berkembang pesat. Walaupun masih relatif tertinggal dengan wilayah Utara, tapi perlahan mulai berusaha mengimbangi.

Berbagi Informasi
Berbagi Informasi Updated at: Sabtu, Agustus 20, 2016

1 komentar:

Terima Kasih Atas Kunjungannya
Harap berkomentar yang santun
dan tidak ada unsur SARA dan pornografi
Maaf, komentar dengan link aktif akan dihapus