Jumat, 21 Oktober 2016

Sungguh merupakan suatu pemandangan yang memprihatinkan apabila kita melihat anak sekolah yang masih kecil membawa tas ransel yang terlihat berat, yang bahkan terkadang ukurannya lebih besar dari ukuran punggungnya. Karena beratnya bobot tas, badannya sedikit condong ke depan dan punggung sedikit membungkuk.

Banyak ahli ortopedi di dunia menyarankan bahwa hendaknya bobot ransel tidak melebihi 10 sampai 15 persen berat tubuhnya. Namun kenyataannya, karena semakin banyak materi pelajaran dan buku paket yang harus dibawanya, membuat hal ini tidak terpenuhi. Mereka membawa ransel yang bahkan melebihi 15 persen dari berat tubuhnya.
Banyak risiko yang dapat terjadi apabila anak membawa ransel terlalu berat ke sekolah, apalagi apabila posisi membawanya kurang benar. Dr. Pierre D'Hemecourt, seorang ahli spesialis kedokteran olahraga di Rumah Sakit Anak Boston, menyatakan bahwa risiko dari ransel yang terlalu berat adalah dapat terjadinya tekanan fraktur tulang belakang, radang tulang rawan pertumbuhan (bagian tulang yang memungkinkan tulang tumbuh seiring pertumbuhan anak), ketegangan pada bagian leher dan punggung, dan kerusakan saraf di leher dan bahu. Dr. Lonnie Zeltzer, direktur program pediatrik di UCLA, menemukan bahwa semakin banyak anak-anak dengan gejala seperti sakit punggung, leher, bahu dan kepala yang disebabkan karena membawa ransel yang berat.
Kondisi ini tentu tidak bisa dibiarkan terus terjadi. Pertanyaan, bagaimana caranya agar anak sekolah tidak lagi membawa ransel yang berat ?. Barangkali wacana untuk mengganti buku paket dengan buku eletronik perlu untuk dikemukakan. Hal ini seharusnya tidaklah menjadi masalah bagi pemerintah karena memang sudah banyak disediakan buku paket elektronik yang bisa didownload melalui internet. Pemerintah dapat mengalihkan subsidi untuk pengadaan buku menjadi subsidi untuk pengadaan ipad atau tablet, sehingga siswa tidak perlu untuk membawa banyak buku paket ke sekolah, tetapi cukup membawa ipad atau tablet.
Namun kenyataannya, saya belum pernah mendengar wacana ini mengemuka dan menjadi pembahasan para ahli. Kalau keadaanya demikian, maka orang tua harus bisa mensiasati agar anak tidak terlalu terbebani dengan barang bawaannya ke sekolah yang terlalu berat. Beberapa tips berikut mungkin dapat membantu.
·       Pilihlah ransel yang proporsional dengan ukuran punggung anak, dan jangan pilih yang lebih besar dari ukuran punggung. Pastikan ukuran tas apabila dipakai tidak menggantung lebih dari 10 cm di bawah pinggang, karena hal ini akan meningkatkan berat di pundak, sehingga anak akan mencondongkan tubuh ke depan saat berjalan.
·     Pilihlah ransel yang mempunyai tali yang mempunyai lapisan yang lebar dan lembut, sehingga setidaknya dapat terasa nyaman dan sedikit meredam tekanan di bahu ketika membawanya.
·      Pilihlah ransel yang mempunyai banyak ruangan tempat penyimpanan.  Pastikan barang yang berat berada di bawah, dan benda yang besar dan runcing berada jauh dari punggung.
·     Pastikan anak membawa ransel dengan kedua tali di bahu. Tas yang dibawa dengan satu tali di bahu, menyebabkan anak bersandar ke satu sisi, sehingga dapat menyebabkan tulang punggungnya melengkung, juga menyebabkan otot di bagian leher kejang dan nyeri punggung.
·     Tali bahu harus disesuaikan sehingga dapat menempel dengan baik ke punggung. Tali yang longgar menyebabkan tas menjuntai dan berpotensi menimbulkan tekanan ke tulang belakang dan dapat menyebabkan ganggung tulang belakang.
·     Pastikan anak mengikatkan tali pinggang dengan disesuaikan tidak terlalu kencang atau longgar. Hal ini akan memindahkan sebagian beban ke pinggul, sehingga mengurangi beban di bahu.

Selain hal tersebut, orang tua bisa juga mensiasati dengan memfoto copy materi yang akan diajarkan, sehingga anak cukup membawa foto copy tersebut dan sangat mengurangi beban bawaan anak. Selain itu, apabila memungkinkan orang tua dapat berbicara dengan pihak sekolah, agar buku paket dapat ditinggalkan di sekolah. Namun, untuk itu, orang tua harus menyediakan buku paket untuk digunakan di rumah. Apabila kedua hal tersebut tidak bisa dilakukan, maka langkah paling baik adalah mengganti tas ransel dengan tas trolley, dengan catatan tidak memaksakan hal ini terhadap anak.

Berbagi Informasi
Berbagi Informasi Updated at: Jumat, Oktober 21, 2016

2 komentar:

Terima Kasih Atas Kunjungannya
Harap berkomentar yang santun
dan tidak ada unsur SARA dan pornografi
Maaf, komentar dengan link aktif akan dihapus